• Tentang SM
  • Disclaimer
  • Redaksi
  • Media Siber
  • Term & Condition
  • Privacy Policy
  • Hubungi Kami
Senin, Mei 19, 2025
Suara Muhammadiyah
No Result
View All Result
  • Login
  • Home
  • Berita
  • Khazanah
  • Hadlarah
  • Khutbah
  • Tanya Jawab Agama
  • Wawasan
  • Humaniora
  • Home
  • Berita
  • Khazanah
  • Hadlarah
  • Khutbah
  • Tanya Jawab Agama
  • Wawasan
  • Humaniora
No Result
View All Result
suaramuhammadiyah
No Result
View All Result

RS Muhammadiyah Lamongan Rampungkan Modul Pelatihan RS Siaga Bencana Edisi 2016

Suara Muhammadiyah by Suara Muhammadiyah
26 Januari, 2016
in Berita, Dinamika persyarikatan
Reading Time: 6 mins read
A A
1
RS Muhammadiyah Lamongan Rampungkan Modul Pelatihan RS Siaga Bencana Edisi 2016
Share

LAMONGAN – Rumah Sakit Muhammadiyah Lamongan (RSML) merupakan salah satu Rumah Sakit di Indonesia yang mengembangkan konsep RS Siaga Bencana. Tidak berhenti dengan hanya memastikan lingkungan RS nya aman dari bencana, namun juga kengembangkan tim fasilitator untuk RS lain selain tim yang siap dikirimkan ke daerah bencana dalam koordinasi Muhammadiyah. Salah satu upaya untuk mengemban komitmen tersebut adalah mengembangkan modul-modul pelatihan bekerjasama dengan Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC) dalam program Hospital Preparedness and Community Readiness for Emergency and Disaster (HPCRED).

 “Selama satu tahun ini, direksi sangat mendukung kerjasama ini, seperti dengan menugaskan dokter dan perawat kami untuk menjalani TOT dan menjadi fasilitator di RS lain. Program ini sejalan dengan program RSML yang juga mengembangkan pusdiklat,” ungkap dr H. Umi Aliyah, MARS,  direktur utama RSML, pada Sabtu 23 Januari 2016 dalam acara Review Modul Program HPCRED di gedung Life Support Training Center (RSTC) RSML.

Baca Juga

Deni Asy’ari Tekankan Relevansinya Mengonsolidasikan Gerakan Ekonomi Berjamaah

Muhammadiyah Kritik DPR Langgar Keputusan MK

 “Semoga modul yang direview ini akan berguna bagi pengembangan pelatihan-pelatihan di tempat lain. Apalagi pelatihan ini sangat membantu rumah sakit untuk memenuhi salah satu syarat akreditasi,” tambah dr Umi yang juga merupakan asessor Komite Akreditasi RS (KARS) ini.

 Hadir dalam kesempatan tersebut, dr Indro Murwoko dari Pusat Krisis Kesehatan Kementrian Kesehatan dan Arif Nur Kholis Sekretaris MDMC yang keduanya hadir sebagai technical board program.

 “Kami melihat berbagai hal menarik selama setahun ini berinteraksi dengan teman–teman fasilitator dari MDMC dan RSML, salah satunya dengan perkembangan kemampuan fasilitasi teman-teman dalam menyampaikan isi modul dengan dinamis dan interaktif sehingga tidak monoton,”  tutur dr Indro.

 Menurut dr Indro, upaya MDMC bersama RSML mengembangkan fasilitator dan modul pelatihan untuk RS Siaga Bencana ini akan sangat membantu pengembangan kesiapsiagaan di rumah sakit di Indonesia. “Tidak banyak fasilitator yang mengembangkan bidang ini, baru saya lihat di UGM dan itupun sangat terbatas, padahal kebutuhan RS yang harus meyiapkan diri menghadapi bencana sangat banyak” demikian lanjut dr Indro.

 Program HPCRED merupakan program kerjasama antara MDMC, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dan Pemerintah Australia dengan fokus pengembangan di Makassar, Gresik dan Malang sebagai RS dan masyarakat yang didampingi untuk mengembangkan kesiapsiagaan menghadapi kedaruratan dan bencana, sejak Januari 2015. Sementara RSML yang telah menjalani program serupa beberapa tahun yang lalu, pada program ini menjadi pusat pengembangan modul dan fasilitator. Program ini menghasilkan tiga modul, yaitu Modul Pelatihan Sistem Pengendali Operasi (Incident Comand System), Modul Pelatihan Rencana Penanggulangan Bencana RS (Hospital Disaster Plan) dan Modul Pelatihan Koordinator Operasi Medis Darurat (Medical Officer).

 Menurut Arif Nur Kholis yang juga pengurus Platform Nasional Pengurangan Risiko Bencana ini, keunikan modul dan fasilitator dalam program ini adalah dikembangkan para praktisi yang kesehariannya bekerja di RSML bersama para praktisi dan ahli manajemen bencana dan manajemen Rumah Sakit dari MDMC, Kemenkes, BNPB dan Fakultas Kedokteran Univ Brawijaya.

 “Kami mengembangkan modul ini setahun yang lalu sebagai edisi 2015 bertempat di Pusdiklat BNPB. Selama setahun kami terapkan di Makassar, Gresik dan Malang, dan kali ini kita review untuk menghasilkan modul edisi 2016. Jadi modul ini benar–benar aplikatif dan terus dilakukan update ” papar Arif pada kesempatan itu.

 Sementara itu, dr Zuhdiyah Nihayati, Area Manager Program untuk Lamongan di akhir acara menyatakan bahwa pelaksanaan review  ini telah berhasil menuangkan berbagai pengalaman praksis yang selama ini diterapkan dalam pelatihan kedalam modul pelatihan edisi 2016. (arif/Thari)

Tags: beritaDinamika Persyarikatanfeaturedmajalah suara muhammadiyahMDMCmuhammadiyahnasional
Suara Muhammadiyah

Suara Muhammadiyah

Related Posts

Deni Asy’ari Tekankan Relevansinya Mengonsolidasikan Gerakan Ekonomi Berjamaah
Berita

Deni Asy’ari Tekankan Relevansinya Mengonsolidasikan Gerakan Ekonomi Berjamaah

28 September, 2024
Prof Dr Abdul Mu'ti
Berita

Muhammadiyah Kritik DPR Langgar Keputusan MK

22 Agustus, 2024
Tingkatkan Taraf Hidup Rakyat, Muhammadiyah MoU dengan BCA Syariah
Berita

Tingkatkan Taraf Hidup Rakyat, Muhammadiyah MoU dengan BCA Syariah

2 Juli, 2024
Next Post
KUTIPAN #001

KUTIPAN #001

Please login to join discussion
  • Kotak Pos
  • Privacy Policy
  • Disclaimer
  • Pedoman Media

© SM 2021

No Result
View All Result
  • Home
  • Berita
  • Khazanah
  • Hadlarah
  • Khutbah
  • Tanya Jawab Agama
  • Wawasan
  • Humaniora

© SM 2021

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In