M Muchlas Abror; Bangga dengan Muhammadiyah

M Muchlas Abror; Bangga dengan Muhammadiyah

Muhammadiyah adalah sebuah organisasi, jam’iyyah, atau persyarikatan. Bahkan, Muhammadiyah adalah sebuah harakah (gerakan). Muhammadiyah menegaskan bahwa dirinya adalah Gerakan Islam, Dakwah Amar Ma’ruf Nahi Munkar dan Tajdid, bersumber pada Al-Qur’an dan As-Sunnah, serta berasas Islam. Gerakan ini telah berusia satu abad lebih dan terus berkembang meluas serta tetap berkiprah di masyarakat. Kita yang berada di dalamnya, baik sebagai pimpinan maupun anggota, atau pada posisi lainnya pantas bangga dengan Muhammadiyah. Tentu bangga dalam arti positif dan bukan sebaliknya.  Kebanggaan ini tanpa bermaksud menyepelekan pihak atau merendahkan organisasi lain.

Mengapa kita bangga dengan Muhammadiyah? Sebab, dalam Muhammadiyah selalu ditanamkan agar manusia dalam hidup senantiasa bertauhid atau mengesakan Allah. Allahlah Sang Maha Pencipta, Pengatur, dan Pemelihara Semesta Alam atau Rabbul ‘Alamin. Hanya kepada Allah sajalah manusia menyembah atau beribadah. Allah menjadi sumber seluruh kehidupan dan menjadi tujuan akhir segala pengabdian. Tauhid menjadi pokok utama dan segenap ajaran Islam bertumpu kepadanya. Karena itu, Tauhid mestilah dipegang teguh. Tidak dibenarkan manusia syirik menyekutukan Allah. Dan syirik merupakan dosa yang tak diampuni Allah. Sebagai Mukminin yang bertauhid dalam arti sebenarnya, maka kita harus ikhlas dalam melaksanakan segala perintah Allah dan meninggalkan semua larangan-Nya. Nah, keikhlasan beramal dan berjuang dalam Muhammadiyah selalu diingatkan dan disegarkan.

Selain itu, sangat terasa dalam Muhammadiyah adanya persamaan. Dalam hubungan ke dalam dan juga ke luar, persamaan sebagai salah satu karakter Muhammadiyah nampak jelas terlihat. Namun, yang tua tetap dihormati dan yang muda disayangi dalam batas kewa jaran. Dalam pergaulan tidak ada rasa canggung dan takut. Tetapi, dapat mengontrol diri, tidak sombong dan tidak pula rendah diri. Dalam pandangan Allah semua manusia sama. Yang membedakan antara satu dengan lainnya adalah ketakwaannya. Siapa yang paling bertakwa ialah yang paling mulia di sisi Allah (QS Al-Hujurat [49] : 13). Karena itu, dalam Muhammadiyah hubungan antara pimpinan dan anggota sangat dekat. Seolah tidak berjarak, sama tiada beda. Bedanya pada amanah dan tanggungjawab pimpinan tentu lebih berat daripada anggota.

Dalam Muhammadiyah ada kenikmatan dan sekaligus kebanggaan lain. Kita, baik sebagai pimpinan maupun anggota Muhammadiyah, giat dan gembira beramal shalih. Karena beramal shalih menjadi gerakan lewat organisasi, maka yang berat terasa menjadi ringan. Apa yang tidak mungkin dilakukan seorang diri, dapat dilaksanakan dengan kebersamaan melalui organisasi. Amal Usaha Muhammadiyah dalam multi bidang yang bertebaran di mana-mana, secara umum lahir dari gerakan beramal shalih. Kegembiraan beramal shalih mestilah terus berlanjut sehingga Muhammadiyah terus mengukir prestasi dari waktu ke waktu.

Masih ada sisi lain dalam Muhammadiyah yang kita banggakan. Yakni mencerahkan umat dan bangsa. Muhammadiyah sejak awal kelahirannya serius berusaha mencerahkan dan mencerdaskan umat Islam dan bangsa Indonesia. Bidang pendidikan menjadi salah satu prioritas andalannya. Dibangun, berdiri, dan dibukalah Sekolah-sekolah Muhammadiyah. Ibarat air yang terus mengalir tiada henti. Bahkan berikutnya berdirilah pula berbagai Perguruan Tinggi Muhammadiyah (PTM) di banyak kota. Sekolah-sekolah Muhammadiyah dan PTM dari segi kuantitas terus bertambah. Seiring dengan itu, kualitasnya pun harus terus ditingkatkan. Selain otak yang dicerdaskan, mereka pun mendapat pendidikan keimanan dan akhlak. Agar menjadi manusia berkarakter. Sehingga mereka menjadi manusia beriman, bertakwa, berilmu, berakhlak mulia, percaya diri, mandiri, dan berguna bagi agama, nusa, dan bangsa. Demikian antara lain saham Muhammadiyah dalam melawan kebodohan dan keterbelakangan. Dalam mencerahkan dan mencerdaskan umat Islam dan bangsa Indonesia.

Itulah beberapa hal penting yang menyebabkan kita bangga dengan Muhammadiyah. Kebanggaan positif itu sungguh berarti dan berisi bagi peningkatan semangat, kesetiaan, dan kualitas diri kita dalam meneruskan perjuangan Muhammadiyah.•

Exit mobile version