Pada tahun 2016 ini, SMP Muhammadiyah 1 Sleman menapaki usia ke-68. Dilihat dari angka nominalnya, berarti sekolah ini berdiri pada tahun 1947. Tepat 2 tahun setelah kemerdekaan bangsa Indonesia di tahun 1945. Untuk mensyukuri akan keberadaan sekolah yang masih eksis hingga saat ini, diadakanlah acara dakwah dan tasyakuran Milad ke-68 SMP Muhammadiyah 1 Sleman. Bertempat di kompleks sekolah, para tamu undangan serta masyarakat umum, mulai berdatangan selepas shalat Isya’.
Secara simbolis, acara Milad dibuka dengan memukul gong oleh kepala sekolah serta Dr. Munichy B. Edress. Nama yang terakhir kali disebut ini, juga didapuk untuk memberi ceramah. Selain ceramah dari Dr. Munichy, acara malam hari itu juga turut dimeriahkan oleh kehadiran Bugiakso dan BQ band. Mereka hadir untuk membawakan lagu yang sarat nilai Islami. Total ada 3 lagu yang dinyanyikan, dan menyihir penonton untuk terus duduk mengikuti jalannya acara. Terpampang di panggung acara, bahwa Bugiakso merupakan cucu dari panglima besar Jenderal Sudirman. Pahlawan nasional yang juga kader Hizbul Wathan Muhammadiyah. Turut hadir memberi tausyiah dari unsur Muhammadiyah, ialah Drs Thayib selaku Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kabupaten Bantul.
Adanya acara dakwah dan tasyakuran merupakan salah satu rangkaian dari acara Milad ke-68 SMP Muhammadiyah 1 Sleman. Yang selama 2 hari kedepan, akan disambung dengan kegiatan sosial seperti donor darah, bazar sembako, cek kesehatan murah, hingga jalan sehat dengan doorprize utama 1 unit sepeda motor. Hasanuddin S.Pd.I dalam sambutannya selaku kepala sekolah, menjelaskan, bahwa Milad kali ini mengambil tema Semangat Perubahan Menuju Sekolah Berkemajuan, “Alhamdulillah sekolah kita terus berbenah dari waktu ke waktu, dan mari bapak-ibu sekalian, jangan ragu untuk menyekolahkan anaknya di tempat kami,” jelas Hasanuddin S.Pd.I., pada seluruh hadirin. (GR- ed. nisa)
