YOGYAKARTA–– Ratusan anggota binaan Majelis Pemberdayaan Masyarakat Pimpinan Pusat Muhammadiyah dari berbagai daerah dan kelompok dampingan hadir dalam Pengajian Inspiratif Triwulanan, pada Minggu (31/1) lalu. Acara yang berlangsung di aula Kantor PP Muhammadiyah Ahmad Dahlan ini, menghadirkan Bapak Saptopo dari perwakilan Forum Corporate Social Responsibility (CSR) Kejahteraan Sosial Daerah Istimewa Yogyakarta. Dirinya mewakili ketua CSR Kesos DIY, GKR Mangkubumi, yang sebelumnya dijadwalkan hadir dalam acara sambungrasa dengan MPM PP Muhammadiyah dan anggota binaan.
Di hadapan para binaan MPM, Bapak Saptopo mensosialisasikan tentang TJSLP (Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan Perusahaan). Dikatakannya bahwa sesuai dengan peraturan perundangan, setiap perusahaan dan BUMN memiliki tanggung jawab sebagai kewajiban yang harus ditunaikan. Hal itu sebagai salah satu bentuk tanggung jawab akibat dari dampak operasional yang mungkin ditimbulkan oleh BUMN atau Perusahaan.
Wakil Ketua Bidang Pemberdayaan Masyarakat Forum CSR Kesos DIY itu juga memaparkan tentang tata cara pengajuan bantuan mitra binaan dari BUMN dan Perusahaan. Menurutnya, informasi ini perlu diketahui oleh publik. Banyak kesempatan yang tidak dimanfaatkan karena keterbatasan akses informasi yang memadai. “CSR akan menangani dan membantu problem yang berupa kemiskinan, ketelantaran, kecacatan, keterpencilan, ketunaan sosial dan penyimpangan perilaku, korban bencana, serta korban tindak bencana, eksploitasi, dan diskriminasi,” ujarnya panjang lebar.
Sementara itu, ketua MPM PP Muhammadiyah, Bapak M. Nurul Yamin memotivasi dan mendorong supaya para binaan MPM semakin serius dalam mengembangkan usaha dalam bidang apapun. Pihak MPM akan bersedia membantu administrasi dan semua yang dibutuhkan jika ada di antara para anggota binaan yang ingin mengajukan proposal mitra binaan kepada BUMN dan Perusahaan sebagaimana dijelaskan oleh CSR Kesos DIY. “Bapak ibu harus serius dengan usaha yang sedang dijalankan. Jika sudah serius, nantinya dibarengi dengan pengelolaan yang baik. MPM akan senantiasa ikut mendampingi dan memberdayakan,” kata Ketua MPM PP Muhammadiyah itu.
Dalam kesempatan itu, selain acara sambungrasa, beberapa rangkaian acara yang diagendakan berupa pelayanan kesehatan gratis bagi segenap anggota binaan MPM yang hadir, pelepasan lima anggota binaan MPM untuk melaksanakan ibadah umrah, display produk Usaha Kecil Menengah (UKM) hasil dampingan MPM, dan juga diisi dengan berbagai acara hiburan. Di sela-sela acara, grup hadrah binaan MPM dan Novi dari difabel tunanetra tampil menghibur para hadirin. Novi sendiri merupakan peraih juara 1 olimpiade matematika nasional dan juara satu lomba olah vokal nasional. Kali ini, Novi termasuk salah satu dari anggota binaan MPM yang diberangkatkan umrah ke tanah suci.
Ketua panitia penyelenggara, Ahmad Aditama, menjelaskan bahwa kegiatan pengajian inspiratif ini dilaksanakan sebagai ajang untuk memperkuat kebersamaan dan silaturahim antar dampingan, menjual produk UKM dari para binaan MPM, serta untuk menambah wawasan dan motivasi bagi segenap anggota binaan. “Kelompok yang hadir sangat beragam. Ada anggota dampingan dari tukang becak, pedagang asongan, para difabel, kelompok UKM, dan lainnya. Di antaranya berasal dari Kokap, Kotabaru, Ngaglik, Worong-worong, Bantul, Sleman, Gunung Kidul, bahkan juga dari luar DIY, yaitu Purworejo dan Banjarnegara,” katanya kepada suaramuhammadiyah.com. (M. Ridha Basri – Ed. Nisa)