YOGYAKARTA, suaramuhammadiyah.id— Olimpiade Budaya Jawa, yang diselenggarakan Majelis Dikdasmen bekerjasama dengan Lembaga Seni Budaya dan Olahraga (LSBO) Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) DIY, merupakan bagian dari kepedulian Muhammadiyah atas lunturnya nilai-nilai luhur budaya pada masyarakat luas dewasa ini. Hal ini disampaikan Arif Budi Raharjo Ketua Majleis Dikdasmen PWM DIY pada Koferensi Pers kemarin, Kamis (8/9).
Menurutnya, nilai luhur dalam budaya adalah unsur pokok dalam membangun karakter anak bangsa. Bahkan dalam Islam, jelasnya, nilai luhur budaya itu sejalan dengan konsep akhlakul karimah. “Karena itu melestarikan budaya menjadi penting,” kata Arif.
Sekarang, Arif melanjutkan, nilai-nilai luhur itu terkikis oleh perubahan zaman. Tidak hanya di Jogjakarta, fenomena ini terjadi secara nasional. Akibatnya, papar Arif, terjadi degradasi moral dalam kehidupan masyarakat, khusunya yang sangat memprihantinkan yang terjadi pada pelajar, yaitu tawuran. “Karena alasan itu OBJ ini diadakan,” terangnya.
Tujuanya, sambungnya, adalah membentuk forum kebersamaan antar pelajar se-DIY agar saling mengenal dan berlomba-lomba mengaktualisasikan budaya dengan kreatif, serta sebagai siar Islam dengan pendekatan dakwah kultural. “Nantinya seluruh sekolah dari tingkat SD sampai SMA se-DIY akan beradu krativitas dalam berbagai kegiatan yang dilombakan,” pungkas Arif (gsh).