YOGYAKARTA, Suara Muhammadiyah— “Ada dua hal yang perlu diperhatikan untuk membangun bangsa Indonesia kedepan. Kedua hal itu adalah ikhlas dan sabar,” kata Mahfud MD mantan Ketua Mahkamah Agung (MA) dalam tabligh akbar refleksi akhir tahun di Masjid Syuhada, Sabtu (31/12).
Lebih lanjut, mantan menteri Pertahanan Republik Indonesia (RI) itu mengatakan, ikhlas dan sabar sudah dicontohkan oleh banyak tokoh Islam termasuk pendiri bangsa. Dengan bermodal dua hal tadi, para pendiri bangsa berhasil melahirkan kemerdekaan dan mendekatkan negara kepada tujuan bersama, yaitu terwujudnya keadilan dan kesejahteraan rakyat.
Namun sebaliknya, sambung Mahfud, jika negara itu dibangun dengan kebatilan, kejahatan, maka kerusakan akan mengakhiri segalanya, bahkan menghancurkan dirinya sendiri. Baca sejarah yang ada termasuki kisah Fir’aun, maka akan sampai pada satu kesimpulan, bahwa setiap kebatilan akan menghancurkan pelakunya,” ucapnya.
Pesan Bung Karno, ia menyampaikan, salah satunya adalah Jas Merah, ‘Jangan sekali-kali melupakan sejarah’. “Untuk membangun Indonesia sekarang, kita harus belajar dari sejarah masa lalu, sedang untuk orang sesudah kita, buatlah sejarah yang baik,” pesan Mahfud dalam cerahmanya di Masjid Syuhada.
Tabligh akbar muhasabah akhir tahun 2016 dengan tema “Indonesia Ikhlas” ini diselenggarakan oleh Corp Dakwah Masjid Syuhada. Selain Mahfud MD, hadir sebagai penceramah Ustad Puji Hartono dan Prof Yunahar Ilyas Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah (Mas DF/g).