YOGYAKARTA, Suara Muhammadiyah-Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) menggelar Dialog Kebangsaan pada Selasa (13/2/18) di Convention Hall Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga Yogyakarta.
Dialog bertema “Merajut Persatuan dan Keamanan Bangsa Bersama Semua Kalangan” ini digelar oleh DPP IMM sebagai bagian rangkaian acara Milad Akbar IMM ke-54.
Dalam kegiatan tersebut menghadirkan beberapa narasumber di antaranya Anggota Dewan Pengarah Unit Kerja Presiden Pembinaan Ideologi Pancasila (UKP-PIP) Ahmad Syafii Maarif, Kapolda DIY Brigjen. Pol. Ahmad Dofiri, Bupati Sleman Sri Purnomo, Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Republik Indonesia (RI) Afnan Hadikusumo, Ketua DPP IMM Ali Muthohirin, dan Ahmad Johan selaku perwakilan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI.
Dialog yang diselenggarakan selama tiga jam ini dipadati oleh 320 peserta dari berbagai kota. Tidak hanya itu, dari kalangan polisi daerah juga turut menghadiri kegiatan tersebut.
Alim Roswantoro selaku perwakilan UIN Sunan Kalijaga menyambut baik rangkaian kegiatan milad tersebut. Ia juga berharap, bahwa generasi Muhammadiyah tidak hanya berjuang di Muhammadiyah saja, melainkan pada bangsa Indonesia ini. “Saya harap kedepannya generasi muda ini tidak hanya menjadi agen perubahan di Muhammadiyah saja, tetapi juga Bangsa kita, Bangsa Indonesia,” ungkapnya.
Dalam dialog tersebut, Ahmad Dofiri mengungkapkan, tantangan besar yang dihadapi Bangsa Indonesia yang pertama adalah gejolak konflik sosial, “Kedua Intoleransi, Radikalisme, dan Terorisme. Ketiga, berita hoax yang tersebar di media sosial dan Klitih masih menjadi persoalan yang terus dihadapi,” katanya.
Seusai Dialog, IMM juga turut mendeklarasikan gerakan anti hoax yang diprakarsai oleh Polda DIY. Deklarasi tersebut menghasilkan dua poin penting mengenai anti hoax dan anti penyebaran ujaran kebencian yang berbau isu SARA serta mendukung POLRI untuk tegas menghukum pelaku penyebar hoax di Indonesia. (mediacentermilad)