Peran Strategis Hizbul Wathan, Spirit Jendral Soedirman, dan Pembentukan Karakter Bangsa
SLEMAN, Suara Muhamadiyah – Spirit Panglima Besar Jendral Soedirman yang pantang menyerah membela tanah air perlu diteladani terutama oleh generasi muda. Pada saat itu para pemimpin negara sudah menyerah, tetapi Jendral Soedirman lebih baik berada di tengah pasukannya tetap mempertahankan kemerdekaan Republik Indonesia untuk perang gerilya yang jaraknya seribu kilometer walaupun dalam kondisi sakit parah.
Hal tersebut disampaikan oleh putra almarhum Jendral Soedirman Ir Teguh Sudirman dalam Sarasehan Kebangsaan menyambut Tanwir I Gerakan Kepanduan Hizbul Wathan (HW) di LPMP Kalasan Tirtomartani, Sleman, Kamis (28/6).
Teguh mengatakan, Soedirman muda dididik orang tuanya dengan menitipkan kepada para Kiai untuk lebih mendekatkan ketaatan terhadap agama. Selain itu, pada masa muda Ia masuk Hizbul Wathan dan digembleng banyak sekali petuah-petuah sehingga mempunyai semangat yang pantang menyerah, tidak pernah putus asa, dan tetap semangat untuk berjuang.
“Oleh karena itu dengan semangat dari Hizbul Wathan (Cinta Tanah Air) ini Pak Dirman bisa membentuk Tentara Nasional Indonesia (TNI) dan meletakkan dasar-dasar Sapta Marga,” tandas Teguh.
Prof Dr Ahmad Syafii Maarif menyampaikan bangsa ini sedang kering keteladanan, pecah kongsi antara kata dan perbuatan. Oleh karena itu, Peran Strategis HW dalam Membangun Indonesia yaitu dengan pembangunan karakter bangsa. “Pandu Hizbul Wathan itu dapat dipercaya, suci dalam hati, pikiran, perkataan dan perbuatan,” tutur Buya Syafii.
Sementara itu, Anggota DPD RI Drs Afnan Hadikusumo mengungkapkan Hizbul Wathan telah banyak menghasilkan banyak tokoh dan betul-betul memikirkan negara ini yang rela berkorban dan ikhlas. “Bagaimana Hizbul Wathan kedepan membentuk karakter generasi muda kita supaya menjadi generasi yang unggul dan mampu menumbuhkan orang-orang yang bisa diteladani,” imbuh Afnan.(rizq)