YOGYAKARTA, Suara Muhammadiyah– Kajian Tematik Pimpinan Pusat (PP) Nasyiatul Aisyiyah (NA) kali ini bertajuk “Peran Pemuda dan Semangat Pemberdayaan” dalam rangka memperingati 90 tahun Hari Sumpah Pemuda di Aula Gedung PP Muhammadijah Ahmad Dahlan Yogyakarta, Jum’at (26/10).
Ketua Umum Pimpinan Pusat Nasyiatul Aisyiyah Dyah Puspitarini dalam sambutannya mengajak agar pemuda tidak terpengaruh berita hoaks atau malah memproduksi berita hoaks, maupun menjadi pemuda-pemuda yang tidak lagi cinta perdamaian. “Saya sendiri sedih, ketika bangsa kita sangat mudah terprovokasi,” kata Dyah.
Menurutnya, dengan maraknya berita bohong membuat suasana bangsa menjadi gaduh dan menjadikan seseorang dengan yang lain jadi saling mencurigai. “Nah ini menjadi PR kita mbak-mbak sekalian karena kita adalah seorang pemuda yang nanti akan menjadi agen perubahan,” imbuhnya.
Selain dihadiri anggota PP NA, kajian tematik tersebut dihadiri berbagai perwakilan ortom serta peserta dari luar daerah dan lintas organisasi seperti Pemuda Muhammadiyah, Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM), Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM), Kwartir pusat HW, Pimpinan Daerah NA dari Magelang dan Kebumen, Pimpinan Wilayah NA Jateng, PD NA Kota Jogja, NA se-DIY, Srikandi Lintas Iman, dan Kwartir Daerah HW Sleman.
Dalam kajian yang menghadirkan narasumber Ahmad Syauqi Soeratno sebagai Wakil Ketua Majelis Ekonomi dan Kewirausahaan PP Muhammadiyah itu, Dyah juga mengajak Angkatan Muda Muhammadiyah (AMM) melihat kondisi Indonesia saat ini dan menggalakkan kaderisasi, leadership, dan menjadikan pemuda yang mandiri dan sebagai agen perubahan.
“Tahun 2020 nanti Indonesia akan mengalami bonus demografi. Dimana pemuda usia produktif antara 17-40 tahun ini menjadi dominan di negara ini. Otomatis ini menjadi sebuah PR tersendiri bagi negara kita, bagi bangsa kita, dan tentunya bagi kita semua yang bergerak dalam bidang organisasi, dan kita juga yang nanti akan menjadi salah satu bagian dari bonus demografi,” ungkap Dyah.(Wesar/Riz)