JAKARTA, Suara Muhammadiyah – Sekretaris Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Dr Abdul Mu’ti, MEd menemui Wakil Presiden Dr (HC) Jusuf Kalla dalam rangka membahas persoalan kebangsaan sekaligus menyampaikan undangan puncak milad Muhammadyah ke-106 tahun dan pemberian penghargaan Muhammadiyah Award.
“Tahun lalu Sultan HB X yang menerima, Pak. Tahun ini kami akan memberikan kepada Bapak karena kami menilai jasa Bapak yang besar terhadap pengembangan Muhammadiyah dan kehidupan kebangsaan yang lebih produktif,” kata Mu’ti di Kantor Wakil Presiden, Jakarta, Kamis (25/10).
Hadir dalam pertemuan tersebut Ketua Majelis Hukum dan HAM PP Muhammadiyah Trisno Raharjo, Wakil Ketua Majelis Hukum dan HAM PP Muhammadiyah Maneger Nasution, Sulardi, dan Muhammad Najih.
Mu’ti menyampaikan bahwa puncak milad Muhammadyah ke-106 tahun akan diadakan tanggal 18 November 2018 di Solo yang bertajuk “Ta’awun Untuk Negeri”. Menurutnya, tolong-menolong yang menjadi tema milad ke-106 diaplikasikan pada program penanganan korban bencana One Muhammadiyah One Response.
Dalam pertemuan tersebut, Mu’ti melaporkan perkembangan penyaluran bantuan yang diberikan Muhammadiyah dalam mempercepat penanganan bencana di Lombok dan Palu. Selain itu, bantuan kapal yang diberikan oleh Wapres yang kini berjumlah enam buah masih digunakan untuk melayani masyarakat di daerah terpencil.
“Rencananya kami akan membangun dua rumah sakit di Mataram dan Lombok Timur, juga mengembangkan klinik di Palu menjadi rumah sakit,” imbuh Mu’ti.
Sementara itu, Wapres Jusuf Kalla memberikan apresiasi atas program dan kiprah Muhammadiyah serta menyampaikan kesediaanya untuk hadir dalam acara milad Muhammadiyah ke-106.
Selain itu, JK juga mengungkapkan bahwa menangani bencana yang terjadi di Lombok dan Palu bukanlah perkara yang mudah, diperlukan manajemen yang baik dalam menanggulanginya.
“Manajemen yang baik sangat penting untuk mempercepat penanganan bencana. Setidaknya butuh 6 bulan sampai 1 tahun untuk recovery di Lombok dan 2 tahun di Palu,” ungkap JK.(Setwapres/Riz)