YOGYAKARTA, Suara Muhammadiyah- Tingkatkan kapasitas relawan dalam manajemen program, SSR TB HIV Care ‘Aisyiyah Kota Yogyakarta mengadakan pelatihan capacity building of CSO 3-4 management programmatic and management volunteerism. Acara ini dilaksanakan di indies heritage hotel jalan prawirotaman kota Yogyakarta, 6-8 November 2018.
Kegiatan ini diikuti oleh CSO/LSM di wilayah kota Yogyakarta, yaitu victory plus, Yayasan vesta Indonesia, JAPETI, komunitas masyarakat peduli TB Ngampilan, PKBI, dan pimpinan daerah Muhammadiyah, pimpinan daerah aisyiyahdan perwakilan dari dinas kesehatan Kota Yogyakarta.
Menurut data dari Dinas Kesehatan DIY melalui evaluasi program pengendalian penyakit Tuberkulosis (TBC) di DIY menunjukkan kenaikkan kasus TBC yang ditemukan dan diobati di DIY, data menyebutkan bahwa dari 3.074 pada tahun 2016 menjadi 3.524 kasus pada tahun 2017. Selama Januari-Juni 2018 telah ditemukan dan diobati sebanyak 1.874 kasus TBC (16,85%) dari estimasi insidensi TBC di DIY sebesar 11.121 kasus.
Penyakit TBC (Tuberkulosis) sendiri di Indonesia sampai saat ini masih merupakan salah satu masalah kesehatan masyarakat yang belum dapat diatasi. Menurut laporan Global Report TB Tahun 2015 diperkirakan pada tahun 2015 angka insiden TB di Indonesia 399/100.000 dengan perkiraan angka prevalensi 647/100.000 dan angka kematian TB-HIV sebesar 8,5 per 100.000 penduduk serta insiden TBC-HIV sebesar 25 per 100.000 penduduk.
Program TB di Indonesia di tahun 2015 telah berhasil menemukan dan mencatat semua kasus TB sebesar 129 per 100.000 peduduk dan pada tahun 2016 (data per 28 Agustus 2016) sebesar 51 per 100.000 penduduk. Angka penemuan kasus TBC sebesar 33%, angka ini hampir mencapai target Nasional yaitu sebesar 34%, dan angka keberhasilan pengobatan untuk kasus baru dan kambuh sebesar 84% dari target 85%.
Dengan adanya program ini, SSR TB HIV Care ‘Aisyiyah Kota Yogyakarta merupaya untuk memperkuat peran serta masyarakat dan organisasi masyarakat sipil CSO/NGO dalam program penanggulangan TBC-HIV secara berkelanjutan serta meningkatkan pemahaman dan ketrampilan masyarakat dan NGO/CSO mengenai seluk-beluk management program meliputi konsep dan teknik pengelolaan program yang baik.
Oleh karenanya kegiatan ini diharapkan menghasilkan peningkatan pemahaman peserta tentang konsep management program dan penggalangan sumberdaya (fundraising). Kedua, peningkatan ketrampilan peserta CSO mengenai teknik perencanaan program, teknik analisa kebutuhan program, penyusunan strategi pelaksanaan program serta evaluasi program berkenaan dengan isu kesehatan khususnya program TBC-HIV. Ketiga, keterampilan peserta (CSO) dalam upaya penggalangan potensi dan sumberdaya melalui proses fundraising sebagai upaya keberlanjutan program penanggulangan TBC-HIV yang berkesinambungan.
Setelah acara ini, diharapkan akan meningkatkan kemampuan dan kapasitas CSO dan LSM terkait TB-HIV dalam penanggualangan TB dan TB-HIV DI Kota Yogyakarta. (Sofi)