SLEMAN, Suara Muhammadiyah – Majelis Pemberdayaan Masyarakat (MPM) Pimpinan Pusat Muhammadiyah melalui Jamaah Tani Muhammadiyah (JATAM) berfokus memberdayakan petani agar mampu meningkatkan produksi pertaniannya.
Dalam prosesnya kerap muncul permasalahan dalam produksi pertanian khususnya petani padi, salah satunya hama tikus.
Oleh karena itu, MPM PP Muhammadiyah bersama Jatam PCM Minggir menginisiasi Pelatihan Pengendalian Hama Tikus (Pest Control) di Sendang Rejo, Minggir, Sleman, Sabtu (24/11).
Dalam sambutannya, Ketua MPM PP Muhammadiyah Dr M Nurul Yamin menyampaikan bahwa persoalan petani yang di ranah orang-orang kecil, tetapi sebenarnya merupakan persoalan besar karena petani adalah pemangul penyedia pangan untuk umat manusia.
Menurutnya, MPM mendorong tentang pentingnya berjamaah, termasuk jamaah tani adalah penyatuan aksi dan pemahaman dalam menanggulangi tiap permasalahan.
“Ciri jamaah tani berkemajuan yaitu melakukan gerakan tajdid pertanian, petani harus terbuka ilmu pertanian yg baru. Acara ini termasuk kepanjangan dari itu. Ciri selanjutnya adalah mau berkelompok, karena bisa menghimpun massa lebih besar, termasuk perluasan tanah. Selain itu, tidak pelit berbagi ilmu dan pengalaman. Karena Muhammadiyah adalah ikhlas berbagi,” ungkapnya.
Dalam kesempatan tersebut, para peserta pelatihan dibekali teori tentang bagaimana pengendalian hama tikus seperti melalui teknologi Trap Barrier System (TBS) maupun Linear Trap Barrier System (LTBS). Selain itu, para anggota Jatam juga saling berbagi ilmu serta praktek bagaimana pembuatannya langsung.
Suwardi, perwakilan dari PCM Minggir menceritakan ketika awalnya pertanian berjalan bagus, akan tetapi kemudian tanaman padi di serang hama. “Hanya berselang 5-6 hari semua tanaman terserang penyakit,” katanya.
Dia berharap dampak dari pelatihan ini bukan hanya di rasakan oleh petani Muhammadiyah, melainkan bisa juga dirasakan oleh masyarakat luas.(Riz)