YOGYAKARTA, Suara Muhammadiyah – Muhammadiyah Tobacco Control Center Universitas Muhammadiyah Yogyakarta mengadakan Silaturahmi dan Workshop bersama dengan Pimpinan Wilayah Aisyiyah DIY, Jawa Tengah dan Jawa Timur, Organisasi Otonom di lingkungan Muhammadiyah, serta jaringan Tobacco Control di Yogyakarta, Kamis (28/3).
Winny Setyonugroho, PhD selaku Ketua MTCC UMY dalam sambutannya menyampaikan berdasar Hasil Riset Kesehatan Dasar Kementerian Kesehatan Republik Indonesia telah menunjukan ada beberapa kenaikan angka prevalensi terhadap penyakit tidak menular (Non-Communicable Disease) seperti Kanker dan Hipertensi yang salah satunya karena perilaku merokok dan/atau paparan asapnya.
Ketua PP Muhammadiyah Prof Dr Yunahar Ilyas, Lc, MA mengungkapkan bahwa kewajiban untuk mengendalikan konsumsi produk tembakau atau rokok tersebut diatas tidak hanya ditujukan pada umat muslim khususnya warga Muhammadiyah saja, namun menjadi kewajiban bagi seluruh rakyat Indonesia.
Menurutnya MTCC UMY sudah berkomitmen sejak dilahirkannya Fatwa Majelis Tarjih PP Muhammadiyah untuk menjadi aksentuator dari gerakan dakwah Muhammadiyah, khususnya dalam mengimplementasikan Fatwa tersebut.
Yunahar menambahkan bahwa wajib hukumnya mengupayakan pemeliharaan dan peningkatan derajat kesehatan masyarakat setinggi-tingginya dan menciptakan lingkungan yang kondusif. Untuk terwujudnya suatu kondisi hidup sehat yang merupakan hak setiap orang dan merupakan bagian dari tujuan syariah (maqasid asy-syari’ah).
Dalam kesempatan tersebut dilakukan penandatanganan pernyataan secara bersama-sama Indonesia darurat Kawasan Tanpa Rokok agar dapat melindungi generasi penerus bangsa dari paparan asap rokok, baik rokok konvensional maupun rokok elektrik. Serta perlunya pelarangan iklan, reklame, promosi, display, dan sponshorship segala jenis produk rokok. (Riz)