• Tentang SM
  • Disclaimer
  • Redaksi
  • Media Siber
  • Term & Condition
  • Privacy Policy
  • Hubungi Kami
Jumat, Desember 5, 2025
Suara Muhammadiyah
No Result
View All Result
  • Login
  • Home
  • Berita
  • Khazanah
  • Hadlarah
  • Khutbah
  • Tanya Jawab Agama
  • Wawasan
  • Humaniora
  • Home
  • Berita
  • Khazanah
  • Hadlarah
  • Khutbah
  • Tanya Jawab Agama
  • Wawasan
  • Humaniora
No Result
View All Result
suaramuhammadiyah
No Result
View All Result

Mereka Menangisi Kepulangan Hamdan dan Yusuf

Suara Muhammadiyah by Suara Muhammadiyah
27 Mei, 2019
in Beranda
Reading Time: 1 min read
A A
0
Mereka Menangisi Kepulangan Hamdan dan Yusuf

Melepas dengan kesedihan (Dok Istimewa)

Share

Sore itu rumah Warsono, Kepala Dusun Trono, ramai didatangi anak-anak TPA yang akan ditinggal pulang guru pengajarnya, Hamdan dan Yusuf. Hamdan dan Yusuf adalah siswa Mu’allimin Muhammadiyah Yogyakarta kelas XI yang ditugaskan sebagai anak panah di lereng gunung Merbabu dalam kegiatan Mubalig Hijrah. Kini mereka telah menyelesaikan tugasnya hingga hari ke 20 Ramadan 1440.

Di hari penjemputan itu, di tengah hawa dingin pegunungan, Warsono berpesan kepada Hamdan dan Yusuf agar tidak memutus tali silaturahmi yang telah terjalin dengan baik. “Kami adalah keluarga kalian, anggap ini juga rumah kalian, jangan lupa berkunjung kalau ada waktu.” Ucap Warsono dengan mata berkaca-kaca.

Baca Juga

Penuh Makna, Mubaligh Hijrah Santriwati Muallimaat di Banjarnegara

Amat Berkesan, Warga Bedug Melepas Kepulangan 2 Mubaligh Hijrah Mu’allimin

Selama Hamdan dan Yusuf di tempat ini, kegiatan di masjid tumbuh subur, anak-anak tambah ramai, kegiatan ceramah Ramadan juga semakin cerah. Hampir setiap hari Hamdan dan Yusuf juga pergi ke ladang dan ke kandang ayam membantu Warsono. Warsono, sebagaimana kebanyakan masyarakat di sini, adalah seorang petani dan peternak ayam sekaligus.

Hamdan dan Yusuf adalah dua dari 465 siswa Madrasah Mu’allimin yang pada Ramadan ini diterjunkan ke masyarakat di berbagai penjuru tanah air dan mancanegara yang meliputi Jepang, Taiwan, Australia, Malaysia, Kamboja, dan Thailand. Selama sekitar tiga pekan mereka berkiprah di masyarakat sebagai anak panah Muhammadiyah.

Jalinan kekeluargaan yang telah terikat selama masa tugas itu sering kali memberatkan hati untuk berpisah. Warsono sekeluarga pada sore itu tampak meneteskan air mata. Bahkan, anak TPA ramai-ramai datang untuk mengucapkan salam sampai jumpa pada Hamdan dan Yusuf.

Sebelum senja tiba sebagai penanda saat menjelang buka puasa, Hamdan, Yusuf, dan teman-teman sebayanya dalam misi yang sama izin pamit. Akhirnya, kalau ada sumur di ladang, boleh kita menumpang mandi, kalau diberi umur yang panjang, boleh kita berjumpa lagi, Insyaallah. (Erik Tauvani)

Tags: Mubaligh HijrahMu’allimin
Suara Muhammadiyah

Suara Muhammadiyah

Related Posts

Penuh Makna, Mubaligh Hijrah Santriwati Muallimaat di Banjarnegara
Berita

Penuh Makna, Mubaligh Hijrah Santriwati Muallimaat di Banjarnegara

15 April, 2023
Amat Berkesan, Warga Bedug Melepas Kepulangan 2 Mubaligh Hijrah Mu’allimin
Berita

Amat Berkesan, Warga Bedug Melepas Kepulangan 2 Mubaligh Hijrah Mu’allimin

11 April, 2023
Mu’allimaat Gembirakan Ramadhan, Lesatkan 400 Anak Panah Hingga Mancanegara
Berita

Mu’allimaat Gembirakan Ramadhan, Lesatkan 400 Anak Panah Hingga Mancanegara

8 April, 2023
Next Post

Abdullah Tjan: Generasi Tionghoa Muslim Pendiri Muhammadiyah Tobelo

Please login to join discussion
  • Kotak Pos
  • Privacy Policy
  • Disclaimer
  • Pedoman Media

© SM 2021

No Result
View All Result
  • Home
  • Berita
  • Khazanah
  • Hadlarah
  • Khutbah
  • Tanya Jawab Agama
  • Wawasan
  • Humaniora

© SM 2021

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In