BANTUL, Suara Muhammadiyah – Program Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Ahmad Dahlan berkomitmen untuk untuk senantiasa mengembangkan keilmuan serta khazanah dalam bidang PPKN serta nilai-nilai moral dan agama. Dalam rangka menghasilkan lulusan yang memiliki rasa kebangsaan dan cinta tanah air yang dilandasi nilai-nilai Islam.
Hal tersebut disampaikan Ketua Program Studi PPKN UAD Dikdik Baehaqi Arif, MPd dalam Seminar Nasional Kewarganegaraan #1 di Aula Masjid Islamic Centre Universitas Ahmad Dahlan, Sabtu (27/7). Agenda tersebut terselenggara atas kerja sama dengan Asosiasi Profesi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Indonesia (AP3KnI), serta Asosiasi Program Studi PPKn Perguruan Tinggi Muhammadiyah.
Seminar Nasional bertajuk “Pendidikan Kewarganegaraan dan Nilai-Nilai Religius: Titik Temu Isu Kebangsaan dan Keumatan” dibuka secara resmi oleh Dekan FKIP UAD Dr Trikinasih Handayani, MSi. Trikinasih mengapresiasi Prodi PPKn sebagai salah satu Prodi yang telah terakreditasi A juga dipercaya pemerintah untuk mengelola Program Profesi Guru Dalam Jabatan.
Hadir sebagai narasumber Guru Besar Universitas Pendidikan Indonesia yang juga Ketua Forum Program Studi PPKn Indonesia Prof Dr Sapriya, MEd dan Wakil Rektor Bidang UMY yang juga Ketua Badan Pengurus Pusan Lazismu Hilman Latief, MA, PhD. Turut hadir Anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI Muhammad Afnan Hadikusumo dan Ikatan Alumni PPKn UAD Shaleh Tjan.
“Karena Prodi PPKN UAD berada di Perguruan Tinggi Muhammadiyah, maka kami merasa mempunyai tanggung jawab cukup besar tidak hanya mendidik mahasiswa memiliki rasa kebangsaan dan cinta tanah air, seperti tersurat dalam visi program studi PPKN pada tahun 2030 menjadi program studi PPKN yang unggul, inovatif, dan kreatif,” ungkap Dikdik yang bertindak sebagai Ketua Panitia Penyelenggara.
Menurutnya, nilai agama menjadi sangat penting karena menjadi dasar bernegara. “Negara kita didirikan di atas dasar Ketuhanan Yang Maha Esa, maka nilai-nilai Ketuhanan ini perlu terus digali, perlu dikaji sehingga sejalan dengan nilai-nilai kehidupan kebangsaan yang lain,” imbuhnya.
Dalam agenda tersebut diikuti juga 33 Pemakalah yang berasal dari dosen ataupun mahasiswa dari beberapa kampus di tanah Air. Seperti dari Institut Teknologi Bandung, UPI Bandung, IKIP Budi Utomo Malang, Universitas Syah Kuala Aceh, UAD, Universitas Tarumanegara, Universitas Indonesia, dan Unismuh Makassar.
Selain itu dilakukan juga penandatanganan MoU Sekjen AP3KnI dan Dekan FKIP UAD serta Sekjen AP3KnI dan Dekan FIS UNY. Dalam rangka kerja sama pengelolaan Jurnal Civic UNY serta Jurnal Citizenship PPKN UAD.
Kemudian, dilakukan penyerahan pustaka oleh Anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI Muhammad Afnan Hadikusumo dan Ikatan Alumni PPKn UAD Shaleh Tjan untuk Prodi PPKn UAD. Adapun yang diserahkan Afnan adalah buku Risalah Rapat MPR untuk Amandemen UUD 1945 yang hanya dimiliki kalangan tertentu, yaitu Anggota MPR RI dan buku tersebut tidak diperjualbelikan.
Afnan berharap Prodi PPKn dapat melengkapi koleksi pustakanya karena saat ini yang sangat dibutuhkan tradisi membaca dan literasi. “Mudah-mudahan dapat digunakan oleh dosen-dosen PPKn atau mahasiswa jurusan PPKn untuk sebagai bahan materi kajian kewarganegaran,” ungkapnya. (Riz)