Tugas utama Tapak Suci Putera Muhammadiyah sebagai organisasi otonom Muhammadiyah adalah dakwah. Namun untuk mengharumkan nama Persyarikatan dan Bangsa, Tapak Suci juga harus berprestasi. Bahkan Tapak Suci ikut berjuang agar pencak silat ditetapkan menjadi warisan dunia oleh UNESCO.
Untuk membahas tentang prestasi, dakwah dan upaya menjadikan silat sebagai warisan dunia, Suara Muhammadiyah berbincang dengan Ketua Umum Tapak Suci Putera Muhammadiyah Drs Afnan Hadikusuma. Berikut dialog dengannya:
Asian Games telah usai, pesilat dari Tapak Suci Putera Muhammadiyah mendapatkan medali emas, berapa sebetulnya jumlah warga Tapak Suci yang ikut berpartisipasi dalam Asian Games yang lalu?
Yang ikut berpartisipasi dalam Asian Games yang lalu ada 2 orang pesilat dan 2 orang pelatih. Mereka adalah Iqbal Candra Pratama sebagai pesilat. Sedangkan Roni Syaifullah dan Abbas Akbar sebagai pelatih.
Dari dua pesilat yang berpartisipasi itu, hanya Iqbal yang meraih medali emas. Sedangkan yang lain gagal di Babak Penyisihan. Untuk pelatih tidak hanya melatih dua pesilat dari Tapak Suci saja, tetapi juga melatih pesilat yang lain. Karena dari seluruh pesilat yang mewakili Indonesia hanya dilatih 4 orang pelatih saja, dua orang pelatih dari Tapak Suci.
Untuk memperbanyak wakil Tapak Suci dalam event event tingkat nasional atau bahkan event tingkat dunia apa langkah Tapak Suci?
Meningkatkan pelatihan bagi atlet Tapak Suci, meningkatkan mutu Atlet Tapak Suci, dan meningkatkan mutu pelatih Tapak Suci, baik dari sisi kemampuan teknik maupun kemampuan menguasai teknik perwasitan.
Langkah-langkah untuk mencapai itu bagaimana?
Langkahnya dengan membangun padepokan dan menyempurnakan kurikulum.
Untuk membangun padepokan sudah ada langkah konkret. Kita bekerjasama dengan Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Bantul sudah merancang pembangunan padepokan di atas tanah wakaf di daerah Sanden, Bantul, DIY seluas 2000 meter. Pembangunan akan segera dimulai setelah turun ijin pendirian dari Pemerintah Kabupaten Bantul.
Sedangkan untuk perbaikan kurikulum fokusnya pada pendalaman jurus dasar dan jurus praktis untuk pertahanan diri. Selain itu juga fokus untuk mengembangkan reflek serta ketahanan fisik bagi pesilat.
Bagaimana dengan upaya memperbanyak pengalaman bertanding?
Tentu saja pengalaman bertanding juga jadi sasaran bagi atlet-atlet kita. Hal ini dilakukan dengan mengadakan kejuaraan-kejuaraan baik di tingkat daerah maupun tingkat nasional. Sekaligus untuk menjaring pesilat-pesilat berprestasi.
Bagaimana dengan pengalaman bertanding regional dan internasional?
Selama ini banyak atlet Tapak Suci yang meraih medali emas. Ini karena latihan yang keras dan disiplin yang kuat serta berkat ridha dari Allah SwT.
Motto Tapak Suci “Dengan Iman dan Akhlak saya menjadi kuat, tanpa iman dan akhlak saya menjadi lemah” rupanya mampu meningkatkan semangat para pesilat Tapak Suci untuk meraih prestasi dengan jujur. Dan tentu juga dengan sportifitas.
Tapak Suci kan juga punya anggota di luar negeri, apakah mereka juga ikut bertanding silat mewakili negaranya atau hanya berfungsi untuk mengenalkan Muhammadiyah dan Islam di negara itu?
Dua-duanya. Jika ada kejuaraan dunia Tapak Suci maka mereka mewakili Tapak Suci negaranya.Kalau anggota Tapak Suci luar negeri ikut kejuaraan umum ya mewakili Tapak Suci karena biasanya syarat dari panitia kejuaraan adalah rekomendasi dari perguruannya. Bukan dari negaranya.
Tapi memang beda dengan event Asian Games lalu dan juga SEA Games, para pesilat bertanding mewakili negaranya. Demikian juga jika olahraga silat dipertandingkan di Olimpiade.
Sedangkan Dakwah Islam dapat dilakukan melalui berbagai media. Salah satunya adalah pencak silat Tapak Suci.
Bagaimana dakwah melalui olahraga khususnya Tapak Suci?
Dakwah itu artinya mengajak, tidak memaksa, jadi karena kita mengajak melalui banyak jalan, lewat budaya, olahraga. Salah satu untuk mengajak orang berbuat baik hingga selamat di dunia dan akhirat melalui olah raga.
Hobi orang itu berdasarkan kesenangan, salah satunya melalui pencak silat. Kadang kala, dakwah melalui kesenangan itu lebih efektif, contohnya Tapak Suci.
Saat ini Tapak Suci sudah berkembang di banyak negara seperti di Eropa atau pun Taiwan. Di Brunei, Muhammadiyah belum masuk tapi Tapak Suci sudah ada. Kemudian di Eropa seperti Perancis, Jerman, Belanda banyak yang belum beragama Islam, tapi Tapak Suci sudah mewarnai di situ. Menurut saya, ini dakwah yang sangat tepat terutama mengajak umat menuju ke jalan yang benar.
Bagaimana bentuk dakwah Tapak Suci di luar negeri?
Dakwah Tapak Suci di luar negeri dilakukan dengan mengimplementasikan nilai-nilai yang terkandung dalam Al-Qur’an dan As-Sunnah dalam kehidupan sehari-hari.Memberikan teladan dalam kehidupan Islami seharihari lebih mengena daripada melalui ceramah, sebab mayoritas siswanya masih belum memeluk agama Islam.
Bagaimana upaya Tapak Suci agar pencak silat diterima dunia?
Selain menyebarkan pencak silat ke berbagai negara sebagaimana telah dilakukan Tapak Suci, Saat ini ada 4 orang pelatih tapak suci yang diminta oleh pemerintah untuk presentasi di beberapa negara untuk memperjuangkan Pencak Silat ditetapkan sebagai warisan budaya oleh UNESCO.
Tiga atlit Tapak Suci bertolak ke London. Kunjungannya ke London mewakili Indonesia untuk presentasi tentang pencak silat. Ketiga atlit tersebut adalah Sopiandrizal (Pendekar Madya TSM Riau), Azziman Aulia Rahman dan Reza Akbar. Sedangkan dua kader Tapak Suci lain dikirim ke Maroko. Mereka adalah Ali Muzajad dan Alfadila Aulia Rahman. (Lutfi)
—
Tulisan ini pernah dimuat di Majalah SM Edisi 19 Tahun 2018