Peran kemanusiaan Muhammadiyah sejak lebih dari seabad yang lalu dalam upaya untuk mengamalkan Surat Al-Ma’un telah memberikan manfaat yang nyata untuk masyarakat luas tanpa melihat latar belakang suku, agama, ras, dan antar golongan. Muhammadiyah telah, sedang, dan akan terus berbuat dan memberi, ibarat sang surya yang menyinari negeri.
Kesadaran autentik yang diikuti dengan daya kreatifitas dalam memahami Surat Al-Ma’un saat itu oleh KH Ahmad Dahlan dan murid-muridnya, di kemudian hari melahirkan ratusan panti asuhan, ratusan rumah sakit, ribuan sekolah di berbagai tingkat, ratusan perguruan tinggi, dan lain sebagainya.
Kini, ribuan amal usaha itu dirawat dan dikembangkan oleh mereka yang ikhlas dan istiqamah di bawah payung Persyarikatan Muhammadiyah. Perjuangan tidak selalu mudah, meskipun selalu ada onak dan duri, bagi mereka yang tulus, pasti membahagiakan.
Gerak langkah Muhammadiyah yang nyata dalam memperjuangkan kaum papa telah mendorong sebuah komunitas muslim di Inggris untuk turut ambil bagian dalam membantu mereka yang memerlukan. Komunitas ini bukan merupakan warga Muhammadiyah, namun mereka sangat mengagumi Muhammadiyah.
Atas pendampingan dari Madrasah Mu’allimin Muhammadiyah Yogyakarta, ke delapan warga negara Inggris ini datang ke Indonesia selama sepekan untuk melakukan kunjungan ke berbagai sekolah dasar Muhammadiyah dan beberapa panti asuhan Muhammadiyah di Surabaya dan Magelang dalam rangka kegiatan pendidikan dan sosial.
Pada 8 Zulhijah 1440, tepat saat milad Muhammadiyah ke 110, komunitas ini mengunjungi panti asuhan Muhammadiyah Medokan Ayu Surabaya. Sambil menyerahkan bantuan keuangan dan mainan anak-anak, Mrs Hamida selaku koordinator mengatakan bahwa komunitas ini sangat simpatik dengan program sosial Muhammadiyah untuk merawat anak-anak yatim piatu dengan jumlah panti asuhan yang sangat banyak tersebar di Indonesia.
Selain di Surabaya, komunitas ini juga nengunjungi beberapa panti asuhan Muhammadiyah di Magelang, Jawa Tengah. Total bantuan yang disalurkan ke beberapa panti asuhan ini sebesar 17.600 Pound Britania. Menurut ustaz Sholikhin, pendamping dari Mu’allimin, rombongan juga diagendakan berwisata alam mendaki gunung Merbabu setelah sebelumnya berwisata ke gunung Bromo.
Di miladnya yang ke 110, Mrs Hamida menyampaikan keyakinannya bahwa gerak dakwah Muhammadiyah yang konkret dan berjangkau luas dapat menjadi tonggak harapan bagi kemajuan Islam di dunia. Kehadiran Muhammadiyah tidak hanya untuk kalangan tertentu saja, tapi untuk lingkup kemanusiaan yang luas.(Erik)