TAIPEI, Suara Muhammadiyah – Setelah melalui tiga tahap penilaian yang ketat, panitia Lomba Esai KDEI 2019 akhirnya mengumuman enam juara dari dua kategori perlombaan yakni tiga orang orang juara di kategori mahasiswa dan tiga juara di kategori umum. Pengumuman dilakukan bersamaan dengan diselenggarakannya Round Table Disscusson KDEI Taipei 2019 yang diselenggarakan Minggu, (06/10/19) di gedung Conference, Taipei World Trade Centre.
Round Table Disccusian (RTD) merupakan tahap akhir penjurian Lomba Esai KDEI 2019 dengan mengusung tema “Memaknai Kepentingan Indonesia di Taiwan: Peluang Tantangan Dalam Meningkatkan Ekonomi, Perlindungan WNI dan Pendidikan.
Tiga kader dan pimpinan PCI Muhammadiyah Taiwan berhasil menyabet tiga juara pada Subtema pendidikan untuk kategori mahasiswa dan umum. Juara pertama kategori mahasiswa diraih Abu Bakar (Ketua majelis Tarjih, Tajdid, Tablig, dan Dakwah Khusus PCIM Taiwan). Juara kedua kategori umum diraih Etik Nurhalimah (Ketua Aksara Surya Formosa PCIM Taiwan). Juara tiga kategori mahasiswa diraih oleh T.I. Kuncoroaji (Anggota MPM PCIM Taiwan Periode 2016-2018).
Lomba Esai KDEI 2019 merupakan kali pertama perlombaan menulis yang diselenggarakan Kantor Dagang Ekonomi Indonesia (KDEI) Taipei. Dalam Round Table Disccusion, para grand finalis mempresentasikan ide dan gagasan yang tertuang di dalam karya tulisan masing-masing. Hadir di acara tersebut Kepala KDEI Taipei Didi Sumedi, Kepala Bidang PWNI dan PENSOSBUD KDEI Fajar Nuradi.
Dalam sambutannya di pembukaan RTD, Kepala KDEI menuturkan, awalnya pihak penyelenggara merasa kurang yakin, apakah perlombaan ini akan diminati oleh warga negara Indonesia di Taiwan. Pasalnya ini merupakan perlombaan perdana yang terselenggara. Namun, setelah dilakukan perpanjangan deadline, jumlah peserta yang mengirimkan karya tulisan cukup banyak.
“Awalnya kami merasa pesimis, apakah progam ini akan mendapat respons baik dari WNI di Taiwan. Ternyata memang butuh waktu sedikit panjang untuk melahirkan gagasan-gagasan cemerlang yang akan di bahas pada RTD,” tutur Didi Sumedi.
Terdapat 64 karya tulis yang terkirim ke panitia lomba. Setelah melalui penyeleksian yang cukup ketat, kesemua esai yang masuk dikerucutkan menjadi 24 tulisan yang masuk ke dalam final untuk melakukan interview melalui online. Setelah melewati penilaian, terjaring enam naskah di dua kategori melenggang ke Round Table Discussion.
Menurut Andi Azhar, Ketua PCIM Taiwan, dirinya sangat mengapresiasi atas terselenggaranya kegiatan ini. “Ini merupakan terobosan baru dari KDEI Taipei untuk menjaring gagasan-gagasan dan ide baru terkait penguatan kepentingan Indonesia di Taiwan dalam bidang pendidikan, ekonomi, dan perlindungan WNI” ungkap Andi yang ditemui di sela-sela kegiatan RTD ini. Andi juga bersyukur dan berbangga bahwa kader-kader dan pengurus PCIM Taiwan mampu meraih juara dalam kompetisi ini. Menurutnya kedepan PCIM Taiwan akan semakin menggenjot kegiatan literasi bagi para Pekerja Migran Indonesia dan mahasiswa di Taiwan melalui forum Aksara Surya Formosa yang merupakan wadah aktifitas literasi dibawah naungan PCIM Taiwan. (Etty)