MEDAN, Suara Muhammadiyah – Direktur Komite Nasional Keuangan Syariah (KNKS) Dr. Taufik Hidayat mendorong Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara (UMSU) untuk memiliki Halal Center juga mempercepat tumbuhnya kesadaran dan pengawasan syariah terhadap barang dan makanan yang halal.
Penjelasan itu disampaikan Direktur Hukum, Promosi dan Hubungan Eksternal KNKS Dr Taufik Hidayat acara penandatanganan MoU antara Komita Nasional Keuangan Syariah dan Kuliah Umum dengan tajuk Akselerasi Ekonomi dan Keuangan Syariah di Indonesia.Kuliah Umum yang berlangsung di Kampus Utama UMSU, Jln Muhtar Basri Medan, Rabu sore (27/11) dihadiri ratusan dosen dan mahasiswa dari Fakultas Agama Islam (FAI) UMSU.
Pengembangan Ekonomi dan Keuangan Syariah, kata Taufik menjadi sangat penting dalam membangun sektor ekonomi dan keuangan Indonesia ke depan. Selain karena potensinya sangat besar, sektor ekomi syariah juga terus mengalami penguatan yang menjanjikan. Untuk itu, dalam waktu dekat pemerintah akan meluncurkan masterplan ekonomi syariah sebagai visi pemerintah dalam membangun kekuatan ekonomi nasional.
Menyangkut dengan peran perguruan tinggi dalam pengembangan ekonomi syariah, Taufik menegaskan bahwa perguruan tinggi memiliki peran central dalam penyiapan SDM, penguatan kapasitas riset dan pengembangan. Selain penyiapan SDM, ada empat penguatan yang kini menjadi focus KNKS, yakni penguatan halal value chain, penguatan keuangan syariah, penguatan usaha mikro, kecil dan menengah serta penguatan ekonomi digital.
Untuk itu maka diperlukan peningkatan kesadaran public terhadap ekonomi syariah, peningkatan kualitas dan kuantitas SDM, penguatan kapasitas riset dan pengembangan serta penguatan fatwa, regulasi dan tatakelola.
Kuliah Umum yang berlangsung lebih satu jam itu, Taufik Hidayat menjelaskan perkembangan perbankan syariah, pasar modal syariah, dana pension syariah, asuransi syariah, penghimpunan zakat dan kondisi Wakaf di Indonesia saat ini.
Kuliah Umum ditandai dengan banyaknya petanyaan mahasiswa yang menyangkut keberadaan keuangan syariah dan industri halal di Indonesia.
Prestasi Indonesia
Prestasi Indonesia dalam ekonomi dan keuangan syariah ditingkat dunia mengalami perkembangan yang menggembirakan. Versi Crecent Ranting, Indonesia berada diperingkat pertam, naik dari peringkat kedua pada tahun 2018. Kemudian versi Global Islamic Finance Report 2019, Indonesia juga berada pada peringkat pertama, naik dari peringkat ke 6 pada tahun 2018. Sedangkan versi Islamic Finance Developmment Report (IFDI) 2019, Indonesia naik ke peringat ke 4 (sebelumnya peringat ke 10).Dr. Taufik Hidayat mengajak semua pihak untuk ikut mendorong upaya peningkatan literasi keuangan syariah Indonesia.
Wakil Rektor I UMSU, Dr. Muhammad Arifin M.Hum dalam sambutannya menjelaskan UMSU dapat memainkan peran dalam upaya membangun keuangan dan ekonomi syariah di Indonesia. Bila masih ada gap antara kebutuah Industri dengan ketersediaan SDM maka UMSU siap untuk bekerjasama dengan KNKS. Misalnya, penyempurnaan kurikulum. Kata Muhammad Arifin, dari MoU yang ditandatangani diharapkan ada tindaklanjut yang lebih konkrit.
Menyangkut dengan prestasi Indonesia dalam Ekonomi dan Keuangan Syariah dunia, Muhammadi Arifin menyebut sebagai kabar yang sangat menggembirakanm karena persoalan ekonomi dan keuangan syariah di Indonesia masih sesuatu yang baru. Wakil Rektor III UMSU itu berharap kehadiran KNSK sebagai lembaga koordinasi diharapkan dapat mempercepat pengembangan ekonomi dan keuangan syariah di Indonesia.
Menyangkut dengan pembentukan Halal Center di Indonesia seperti harapan Direktur KNKS Dr. Taufik Hidayat, Dr. Muhammad Arifin menegaskan, bahwa Halal Center sudah menjadi konsen UMSU. Persiapan sudah dilakukan. Mohon doanya UMSU dapat segera memiliki satu fasilitas baru seperti Halal Center yang dapat mendorong kehidupan yang lebih syar’i. (Syaifulh/Riz)