• Tentang SM
  • Disclaimer
  • Redaksi
  • Media Siber
  • Term & Condition
  • Privacy Policy
  • Hubungi Kami
Kamis, Juli 10, 2025
Suara Muhammadiyah
No Result
View All Result
  • Login
  • Home
  • Berita
  • Khazanah
  • Hadlarah
  • Khutbah
  • Tanya Jawab Agama
  • Wawasan
  • Humaniora
  • Home
  • Berita
  • Khazanah
  • Hadlarah
  • Khutbah
  • Tanya Jawab Agama
  • Wawasan
  • Humaniora
No Result
View All Result
suaramuhammadiyah
No Result
View All Result

Haedar Nashir: Sekolah Bukan Pabrik

Suara Muhammadiyah by Suara Muhammadiyah
14 Desember, 2019
in Berita
Reading Time: 2 mins read
A A
0
Share

SLEMAN, Suara Muhammadiyah – Pendidikan yang diajarkan di sekolah tidak sekedar mendidik dan mengajarkan agar orang menjadi ahli dan kemudian bekerja. Proses belajar mengajar di sekolah juga bukan hanya untuk mendidik agar berilmu. Karena berilmu saja tidak cukup, para peserta didik juga harus diajari karakter.

“Sekolah bukan pabrik, sekolah bukan perusahaan, dan sekolah bukan balai. Sekolah adalah lembaga pendidikan untuk mendidik anak berkarakter, berakhlak mulia, mempunyai budi pekerti, tumbuh akal budinya tetapi juga berilmu dan berkeahlian ,” kata Ketua Umum PP Muhammadiyah Prof Dr Haedar Nashir, MSi dalam Pengajian Akbar memperingati Milad 101 SD Muhammadiyah Suronatan.

Baca Juga

Deni Asy’ari Tekankan Relevansinya Mengonsolidasikan Gerakan Ekonomi Berjamaah

Muhammadiyah Kritik DPR Langgar Keputusan MK

Haedar menyampaikan bahwa sekolah dirancang sebagaimana cita-cita kebangsaan yaitu “Mencerdaskan Kehidupan Bangsa”. “Yang cerdas itu bukan hanya otaknya, tetapi akal budinya, akhlaknya, dan peran sosialnya,” tuturnya di Gedung Fajar Group, Sleman, Sabtu (14/12).

SD Muhammadiyah Suronatan Yogyakarta memperingati Milad ke-101 sebagai salah satu Amal Usaha Muhammadiyah yang telah melewati usia satu abad. SD Muhammadiyah Suronatan merupakan lembaga pendidikan bersejarah yang didirikan langsung oleh KH Ahmad Dahlan, mulanya bernama Standart School pada tahun 1918 dan kini semakin berkembang.

“SD Muhammadiyah Suronatan sebagai SD pertama, sekolah Muhammadiyah pertama, yang langsung dirintis, dipelopori oleh pendirinya KH Ahmad Dahlan,” ungkap Haedar. SD Muhammadiyah Suronatan pun telah melahirkan alumni berprestasi, salah satunya Prof Malik Fadjar yang pernah menjadi Rektor UMM, Menteri hingga Anggota Wantimpres.

Menurutnya hal tersebut merupakan suatu keistimewaan, apalagi dalam Milad 101 SD Muhammadiyah Suronatan dihadiri juga tokoh Muhammadiyah dan Aisyiyah seperti Ahmad Kamaludiningrat serta Hadiroh Ahmad yang mewakili keluarga besar KH Ahmad Dahlan. Turut hadir pula PDM Kota Yogyakarta, Majelis Dikdasmen, dan keluarga besar SD Muhammadiyah Suronatan baik siswa serta orang tua siswa.

Milad 101 SD Muhammadiyah Suronatan Dok Riz/SM
Milad 101 SD Muhammadiyah Suronatan Dok Riz/SM

Dalam kesempatan tersebut Haedar menyampaikan beberapa pesan. Kepada para siswa Haedar mengingatkan lagi tentang Janji Pelajar Muhammadiyah, 1. Berjuang Menegakkan Ajaran Islam, 2. Patuh kepada Orang Tua dan Guru, 3. Bersungguh-sungguh dalam Menuntut Ilmu, 4. Bekerja Keras, Mandiri, dan Beprestasi, 5. Bekerjasama dan Menolong Sesama, 6. Siap Menjadi Kader Muhammadiyah dan Bangsa.

“Enam hal itu harus menjadi bagian dari semangat anak-anak SD Muhammadiyah Suronatan, apalagi yang mendirikan langsung KH Ahmad Dahlan,” tandas Haedar. Oleh karena itu, siswa didikan Muhammadiyah harus mempersiapkan diri karena akan meneruskan generasi yang akan datang.

Haedar menyebut pendidikan menurut KH Ahmad Dahlan yaitu mendidik orang menumbukan aqlu salim (akal yang jernih) dan budi pekerti yang luhur tetapi juga berpikiran maju. “Maka nanti di lembaga pendidikan kita, berpikiran maju harus menjadi bagian di dalamnya,” kata Haedar.

Selain itu, Haedar juga berpesan kepada orang tua harus bersabar mengarahkan anaknya dan tidak memaksakan kehendak. Perlu menyelaraskan keinginan anak dan permintaan orang tua. “Jangan bikin mereka persis seperti kita, kecuali tentang akhlak, keimanan, dan hal-hal mendasar dalam hidup,” tandasnya. Kemudian anak-anak juga perlu untuk dilatih kedisiplinannya.

Kepala SD Muhammadiyah Suronatan Drs Budiyono menyampaikan peringatan milad ke-101 kali ini sebagai ajang introspeksi dalam rangka mewujudkan visi dan misi agar mampu menjadi sekolah yang berkemajuan. Selain itu, milad 101 juga menjadi ajang merajut silaturahmi sebagaimana tema “Menjalin Ukhuwah Mewujudkan Sekolah Kreatif Berwawasan Islami dan Berkemajuan”.

“Karena telah terbukti dengan ukhuwah bisa mewujudkan cita-cita, saling menguatkan, melangkapi, mencukupkan, dan juga membangun umat yang kokoh. Ukhuwah adalah bangunan maknawi yang mampu menyatukan umat lebih dari bangunan materi apapun, karena bangunan materi bisa hancur kapan saja, sedangkan bangunan ukhuwah akan kokoh selamanya,” ungkap Budiyono.

Dalam kesempatan tersebut juga diserahkan bantuan untuk sekolah binaan SD Muhammadiyah Suronatan yaitu SD Muhammadiyah Kulonprogo MI Muhammadiyah Ploso Semanu Gunung Kidul. (Riz)

Tags: Milad 101 SD Muhammadiyah Suronatanmuhammadiyahpendidikan
Suara Muhammadiyah

Suara Muhammadiyah

Related Posts

Deni Asy’ari Tekankan Relevansinya Mengonsolidasikan Gerakan Ekonomi Berjamaah
Berita

Deni Asy’ari Tekankan Relevansinya Mengonsolidasikan Gerakan Ekonomi Berjamaah

28 September, 2024
Prof Dr Abdul Mu'ti
Berita

Muhammadiyah Kritik DPR Langgar Keputusan MK

22 Agustus, 2024
Broadcasting SMK Muhiyo Berprestasi di Broadcaster Award UMY
Berita

Broadcasting SMK Muhiyo Berprestasi di Broadcaster Award UMY

3 Juli, 2024
Next Post

Revitalisasi Fungsi Masjid Kampus

  • Kotak Pos
  • Privacy Policy
  • Disclaimer
  • Pedoman Media

© SM 2021

No Result
View All Result
  • Home
  • Berita
  • Khazanah
  • Hadlarah
  • Khutbah
  • Tanya Jawab Agama
  • Wawasan
  • Humaniora

© SM 2021

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In