• Tentang SM
  • Disclaimer
  • Redaksi
  • Media Siber
  • Term & Condition
  • Privacy Policy
  • Hubungi Kami
Sabtu, Juli 19, 2025
Suara Muhammadiyah
No Result
View All Result
  • Login
  • Home
  • Berita
  • Khazanah
  • Hadlarah
  • Khutbah
  • Tanya Jawab Agama
  • Wawasan
  • Humaniora
  • Home
  • Berita
  • Khazanah
  • Hadlarah
  • Khutbah
  • Tanya Jawab Agama
  • Wawasan
  • Humaniora
No Result
View All Result
suaramuhammadiyah
No Result
View All Result

Menko PMK Muhadjir Effendy: Buya Yunahar Tak Tergantikan

Suara Muhammadiyah by Suara Muhammadiyah
4 Januari, 2020
in Berita
Reading Time: 1 min read
A A
0
Share

YOGYAKARTA, Suara Muhammadiyah – Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Prof Dr Muhadjir Effendy, MAP turut menshalatkan dan melepas jenazah Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah Buya Yunahar Ilyas menuju Pemakaman Karangkajen, Yogyakarta.

Menko Muhadjir ketika ditemui di Masjid Gedhe Kauman, Jum’at (3/1) mengungkapkan mempunyai kesan tersendiri terhadap mendiang Buya Yunahar. Menurutnya Buya Yunahar adalah sosok yang sangat dominan di dalam jajaran pimpinan Muhammadiyah karena kapakarannya di bidang ilmu-ilmu keislaman.

Baca Juga

Deni Asy’ari Tekankan Relevansinya Mengonsolidasikan Gerakan Ekonomi Berjamaah

Muhammadiyah Kritik DPR Langgar Keputusan MK

“Sehingga dengan meninggalnya beliau ada ruang yang kosong setelah ditinggal,” katanya. Menko Muhadjir mengungkapkan bahwa Prof Yunahar merupakan sosok yang tak tergantikan.

Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah yang membidangi Pendidikan itu teringat setiap ada masalah yang terkait keagamaan selalu berdiskusi dengan Buya Yunahar. Termasuk tentang bahasa Arab. Misalnya terkait dengan nahwu, sharaf, masdar, dan ilmu-ilmu bahasa Arab, Muhadjir meminta dikuatkan oleh Buya Yunahar.

Menurut Muhadjir untuk yang dekat dengan Buya Yunahar tidak berbeda dengan kesan di luar, baik di mimbar dan di kehidupan sehari-hari. Dalam prakteknya Buya Yunahar sangat akomodatif dan jika ada perbedaan pendapat tidak cenderung untuk mempertahankan kebenarannya sendiri. Tetapi mencari titik temu dari setiap perbedaan.

“Alhamdulillah bersama-sama beliau saya belum pernah merasakan perbedaan pendapat yang kemudian tidak ada titik temu,” tutur mantan Rektor UMM itu.

Perbedaan pendapat dan saling adu argumentasi dalam mengemban tugas merupakan hal biasa. “Semoga khusnul khatimah,” pungkas Muhadjir. (Riz)

Tags: muhammadiyahProf Yunahar WafatYunahar Ilyas
Suara Muhammadiyah

Suara Muhammadiyah

Related Posts

Deni Asy’ari Tekankan Relevansinya Mengonsolidasikan Gerakan Ekonomi Berjamaah
Berita

Deni Asy’ari Tekankan Relevansinya Mengonsolidasikan Gerakan Ekonomi Berjamaah

28 September, 2024
Prof Dr Abdul Mu'ti
Berita

Muhammadiyah Kritik DPR Langgar Keputusan MK

22 Agustus, 2024
Tingkatkan Taraf Hidup Rakyat, Muhammadiyah MoU dengan BCA Syariah
Berita

Tingkatkan Taraf Hidup Rakyat, Muhammadiyah MoU dengan BCA Syariah

2 Juli, 2024
Next Post
Kultum Yunahar Ilyas di Negeri Sakura: Lima Cara Mendidik Anak dalam Islam

Kenangan Bersama Ustadz Yunahar Ilyas dari Murid yang Merasa Kehilangan

  • Kotak Pos
  • Privacy Policy
  • Disclaimer
  • Pedoman Media

© SM 2021

No Result
View All Result
  • Home
  • Berita
  • Khazanah
  • Hadlarah
  • Khutbah
  • Tanya Jawab Agama
  • Wawasan
  • Humaniora

© SM 2021

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In