SURAKARTA, Suara Muhammadiyah – Institut Teknologi Sains dan Kesehatan (ITS) PKU Muhammadiyah Surakarta menggelar seminar Internasional bertema Health and Technology in 4.0 era. Kamis, (9/1) digedung Rektorat ITS PKU Muhammadiyah Surakarta.
Seminar diikuti mahasiswa dan dosen dengan menghadirkan Petinggi National Taipei University of Nursingand HealthSciences (NTUNHS), Taiwan Dr Ching Minh Duh.
Dalam kesempatan tersebut, Ching Minh Duh memaparkan mengenai perkembangan tekmologi kesehatan. Seiring perkembangan zaman, hampir semua lini di dunia kesehatan mengimplementasikan teknologi.
Rektor ITS PKU Muhammadiyah Surakarta, Weni Hastuti SKep MKes mengatakan seminar tersebut merupakan bagian dari upaya meningkatkan mutu pendidikan.
“Seminar ini tidak hanya untuk persiapan akreditasi perguruan tinggi maupun prodi (program studi), tetapi juga bentuk pertanggung jawaban kami untuk meningkatkan kualitas pendidikan. Salah satunya kolaborasi denganperguruan tinggi internasional melalui berbagai kegiatan,” ujarnya di sela-sela seminar.
Seminar dengan pembicara dari Taiwan ini juga merupakan tindak lanjut kerja sama dengan Perguruan Tinggi internasional yang sudah dirintis sebelumnya. “Sebelumnya mengirimkan mahasiswa kami kesana dan sekarang kami mengundang dosen mereka untuk mengisi seminar di ITS PKU Muhammadiyah Surakarta. Kedepan kerjasama ini akan dilanjutkan ke bidang penelitian, publikasi, beasiswa dan sebagainya,” imbuhnya.
Dalam rangkaian kegiatan seminar juga dilakukan kunjungan ke beberapa panti lansia dan posyandu binaan ITS PKU Muhammadiyah Surakarta.
Weni menambahkan kampusnya berkomitmen untuk mengembangkan teknologi di semua prodi. “Ini untuk menjawab kebutuhan pasar yang memang tidak lagi fokus pada kemampuan atau konsep yang dimiliki tenaga kesehatan saat ini. Mereka juga harus mengembangkan teknologi sesuai tuntutan jaman dan tuntutan pasar. Disini ada Prodi Informatika yang nantinya kami integrsikan dengan semua prodi di ITS PKU Muhammadiyah Surakarta sehingga mereka punya nilai plus dibandingkan lulusan kampus lain,” pungkasnya. (tg/riz)