Berbicara tentang Pendidikan, tidak akan pernah terlepas dari peran seorang ibu. Maka tidak heran jika Rasulullah SAW dalam sabdanya menyebut ibu tiga kali dan ayah hanya sekali dalam hal penghormatan. Ibu merupakan sosok manusia luar biasa. Ditangan seorang ibu tersimpan nasib masa depan peradaban suatu bangsa. Kala seorang perempuan baik maka akan baik bangsa tersebut dan sebaliknya, jika seorang perempuan buruk maka akan buruk pula bangsa tersebut.
Dalam mencetak generasi yang berakhlak mulia bukan hanya dibutuhkan peran dari sekolah-sekolah formal serta melupakan peran serta orang tua dan rumah. Dalam Kitab Usul at-Tarbiyah wa at-Ta’lim jilid pertama disebutkan bahwa bentuk-bentuk Pendidikan untuk menggembleng generasi yang terbaik tidak akan pernah lepas dari pendidikan rumah, sekolah, dan lingkungan masyarakat. Dari ketiganya perlu ada kesinergian yang berkelanjutan dan terus-menerus.
Pendidikan Rumah
Sesungguhnya hal pertama yang dirasakan oleh seorang anak dalam pendidikannya adalah pendidikan di rumah. Pendidikan ini memiliki andil yang sangat besar dalam pembentukan akhlak, kepribadian dan akalnya. sebagaimana berpengaruh juga kepada bahasa dan kata-kata yang diucapkan anak dalam kesehariannya. Tingkah-laku, adab, dan mu’amalahnya semua itu bergantung pada bagaimana orang tua khususnya ibu memberikan suritauladan kepada anak-anaknya.
Bukan hal sederhana bagi orang tua khususnya ibu untuk memdidik putra putrinya. Baik dan tidaknya seorang ibu akan sangat berpengaruh kepada anaknya. Jika seorang ibu baik akhlaknya maka akhlak tersebut akan menular kepada anaknya. Maka tidak ada pilihan lain bagi seorang ibu untuk menjadi seorang manusia yang baik dalam setiap hal, terutama dalam aspek akhlak. Akhlak merupakan barometer utama dalam pendidikan.
Tidak dapat dipungkiri bahwa setiap orang tua pasti sangat mendambakan anak-anak yang sholeh dan sholihah. Rumah memang bukan satu-satunya ranah yang dapat mempengaruhi prilaku dan kepribadian anak secara utuh dan menyeluruh, akan tetapi rumahlah yang menjadi awal mula akhlak yang baik diperkenalkan. Maka wajib bagi orang tua untuk mulai membiasakan akhlak yang mulia di rumah.
Dunia anak di rumah bukanlah dunia yang penuh dengan tekanan, tugas, dan peraturan, melainkan dunia mereka adalah dunia permainan dan keceriaan yang didalamnya harus termuat nilai pendidikan yang luhur. Janganlah orang tua menekan anaknya untuk ini dan itu, biarlah si-anak menikmati masa-masa bermainnya yang mungkin sangatlah singkat. Dengan berjalannya waktu, kedewasaan adalah sebuah keniscayaan pada diri setiap manusia, sehingga nantinya bisa membedakan, menilai, memutuskan dan memilih yang baik diantara yang buruk.
Rumah merupakan salah satu aspek penting dalam ranah pendidikan dan ibu adalah sosok yang paling menentukan keberhasilan pendidikan di rumah. Maka mulai sekarang mari kita perhatikan dengan sungguh-sungguh pendidikan seorang perempuan karena dari rahim mereka lahir generasi-generasi penerus perjuangan. Ada sebuah syair arab luar biasa yang menggambarkan seorang ibu, “Ibu adalah madrasah yang dipersiapkan, untuk membentuk manusia yang mampu berijtihat. Ibu ibarat taman yang menjanjikan sebuah kehidupan, sebagaimana daun nan lebat yang senantiasa disirami. Ibu adalah guru yang mengajarkan nilai-nilai keutamaan, yang jasanya senantiasa terkenang sepanjang masa.”(Diko)