JOMBANG, Suara Muhammadiyah – Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Haedar Nashir memberikan sambutan sekaligus melepas jenazah KH Salahuddin Wahid atau yang akrab disapa Gus Sholah.
“Gus Sholah sangat konsens pada demokrasi dan hak asasi manusia dengan konsisten,” tutur Haedar di Ponpes Tebuireng Jombang pada Senin (3/2). Menurutnya sosok Gus Sholah merupakan tokoh yang rendah hati, bergaul luas dengan banyak kalangan, moderat, memiliki komitmen keislaman yang kuat, dan visi kebangsaan yang luas.
Gus Sholah yang merupakan Pengasuh Pondok Pesantren (Ponpes) Tebuireng Jombang wafat di RS Harapan Kita Jakarta pada pukul 20:59 WIB, Ahad (2/2).
Haedar menceritakan, sebelum Gus Sholah terbaring sakit, beliau masih berkomunikasi tentang rencana pemutaran Film Dua Tokoh Kyai Dahlan dan Kyai Hasyim Asyari, yang rencananya akan mengundang Presiden RI.
“Beliau begiturupa ingin agar umat dan masyarakat luas mengenal KH Ahmad Dahlan dan KH Hasyim Asyari, kedua tokoh umat dan bangsa yang besar jasanya dan melahirkan Muhammadiyah dan NU sebagai warisan terpenting,” jelas Haedar.
Selain itu, Haedar juga menyampaikan bahwa perhatian Gus Sholah terhadap pendidikan sangat luar biasa, terutama untuk pengembangan pendidikan Islam yang berwawasan ilmu pengetahuan dan teknologi yang mumpuni.
“Kita lepas kepergian Gus Sholah dengan ikhlas, inna lillahi wa inna ilaihi raji’un, semoga almarhum husnul khatimah dan diterima di sisi Allah SWT,” ungkapnya.
Hadir dalam kesempatan tersebut Ketua Umum Pimpinan Pusat Aisyiyah Siti Noordjannah Djohantini, Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah Agus Taufiqurrahman, jajaran Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Jawa Timur dan Pimpinan Daerah Muhammadiyah Jombang. (ppmuh/riz)