YOGYAKARTA, Suara Muhammadiyah – Kiprah Muhammadiyah dalam Menolong Kesengsaraan Umum terekam dalam Buku Muhammadiyah Membangun Kesehatan Bangsa.
Karya Tim Majelis Pembina Kesehatan Umum (MPKU) Pimpinan Pusat Muhammadiyah tersebut dilaunching langsung oleh Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Prof Dr Haedar Nashir, MSi dalam rangkaian acara Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Tahun 2020 Majelis Pembina Kesehatan Umum (MPKU) Pimpinan Pusat Muhammadiyah di Hotes Eastparc, Yogyakarta, Jum’at (7/2).
Dalam sambutannya Haedar menyampaikan bahwa Muhammadiyah telah memelopori gerakan kesehatan bangsa. Menurutnya Muhammadiyah sebagai Gerakan Islam sejak 1912 memelopori pembaruan di bidang pembangunan kesehatan bangsa, selain gerakan di bidang pembaruan paham keagamaan, pendidikan, sosial, dan pemberdayaan masyarakat.
Gerakan kesehatan tersebut dilembagakan lewat amal usaha rumah sakit, poliklinik, balai kesehatan, dan pembinaan kesehatan masyarakat dalam pelembagaan Penolong Kesengsaraan Oemoem (PKO) yang memiliki landasan kokoh pada Al-Ma’un.
Al-Ma’un merupakan pondasi yang mengandung nilai luhur Islam tentang pemihakan terhadap anak yatim dan orang miskin sebagai wujud atau aktualisasi dari beragama dalam kehidupan nyata.
Sementara itu, Ketua MPKU Dr Agus Syamsuddin mengungkapkan mengungkapkan Muhammadiyah mempunyai pengaruh yang besar dengan AUM Kesehatannya. “Kita punya 107 rumah sakit, pasien yang kita layani 12,5 juta setahun, yaitu sebanyak 4% dari pasien BPJS sekarang. Dari sisi karyawan kita mempunyai 17.000 karyawan,” ungkap Agus.
Lewat Rakornas, lanjutnya, MPKU akan mengevaluasi program 2015-2020 dalam rangka menghadapi Muktamar Juli mendatang di Surakarta. Disamping itu juga mempersiapkan rekomendasi untuk tahun 2020-2025.
Selain itu Agus juga menyingung tentang kesiapan Muhammadiyah membantu pemerintah dalam rangka menghadapi virus corona. “Kepada bapak Menteri (Menkes-red) kami menyampaikan, pada prinsipnya Muhammadiyah dalam hal ini MPKU mendukung penuh untuk segera menyelesaikan virus corona, jika diperlukan Muhamamdiyah siap membantu,” tuturnya.
Langkahnya, masih menurut Agus, yaitu mempersiapkan tenaga medis dimana Muhammadiyah memiliki SDM yang cukup dan profesional. “Kita sudah mempunyai Emergency Medical Team (EMT) yang sudah terjun ke mana-mana, setiap ada bencana bahkan ke luar negeri kita sudah ke sana,” imbuh Agus. Kemudian MPKU juga mempersiapkan berbagai sarana dan prasarananya. (Riz)