Pekerjaan, Pengorbanan, dan Kehormatan

Pekerjaan, Pengorbanan, dan Kehormatan

Kalau hidup hanya sekedar hidup, babi di hutan juga hidup. Kalau kerja hanya sekedar kerja, kera di kebun pun  kerja -Buya Hamka-

Seperti biasa senja menghiasi langit kabupatan Magetan Jawa Timur. Menyapa setiap pengunjung yang datang dengan berbagai sajian panorama alam yang mengagumkan. Udara segar yang dibalut rasa nyaman memanjakan perasaan para pendatang yang hendak berlibur untuk mensyukuri karunia Tuhan.

Kabupaten yang memiliki slogan pariwisata The Beauty of Java tersebut berbatasan langsung dengan kabupaten Ngawi di sebelah utara, Kota Madiun dan Kabupaten Madiun di sebelah timur, Kabupaten Ponorogo dan Kabupaten Wonogiri (Jawa Tengah) di sebelah selatan, serta Kabupaten Karanganyar di sebelah barat.

Berlokasi di Mojosemi Forest Park Deni Asy’ari selaku Direktur Suara Muhammadiyah memberikan sambutan sekaligus motivasi kepada rekan-rekan karyawan Suara Muhammadiyah.

Pria yang akrab disapa bang Deni itu mengawalinya dengan sebuah cerita. Pertama, cerita dari seorang pemuda. Sekitar pukul 22.00 WIB hujan tidak terlalu deras, ada seorang pemuda yang sedang mengendarai motor dan ia bermasud untuk pulang ke rumah. Di tengah perjalanan, pemuda tersebut mendapati tiga orang sedang berhenti untuk berteduh. Satu diantara tiga orang tersebut adalah seorang nenek yang terlihat pucat, tubuhnya terlihat tidak sehat. Orang kedua adalah seorang dokter yang ia kenal sangat baik dan membantunya. Dan yang ketiga adalah seorang wanita cantik yang selama ini ia puja. Setelah melihat hal itu, pemuda tersebut memutuskan untuk menghentikan laju kendaraannya dan menghampiri ketiga orang yang sedang berteduh.
Di tengah-tengah cerita pertama, pria yang mencintai dunia wirausaha sejak kecil tersebut melanjutkan dengan sebuah pertanyaan, “Kira-kira diantara ketiga orang tersebut siapa yang pertama dibantu oleh si pemuda?”, ada bermacam-macam jawaban yang bermunculan.

Dari cerita diatas, ternyata pertanyaan tersebut pernah digunakan oleh sebuah perusahaan besar untuk menjaring karyawan terbaik. Dari ketiga pilihan jawaban yang diberikan, semuanya salah. “Jika saya mengacu dan mencontoh kepada perusahaan besar ini, tentu saya tidak akan meloloskan bapak-ibu sekalian sebagai karyawan,” ujarnya diiringi dengan candaan, Senin sore, 10 Februari 2020.

Deni meneruskan “Jawaban yang benar adalah, pemuda tersebut memberikan motornya kepada sang dokter dan menyuruhnya untuk mengantar si nenek ke rumah sakit. Sedangkan si pemuda menemani wanita cantik pujaan hatinya,” jawabnya yang disambut tepuk tangan audiens.

Hikmah atau pelajaran yang dapat diambil dari cerita diatas adalah, bahwa setiap sesuatu yang bernilai pasti membutuhkan pengorbanan. Jangan pernah berharap untuk mendapatkan sesuatu yang lebih jika kita tidak mau untuk berkorban. “Kalau kita melakukan apa yang biasa kita kerjakan maka kita akan mendapatkan apa yang biasa kita dapatkan,” ungkapnya.

Artinya, tidak mungkin bagi seseorang untuk mendapatkan sesuatu yang lebih jika dirinya tidak mau berbuat lebih.

Cerita yang kedua. Ada seorang anak penjual kue yang menjajakan jualannya kepada seorang pemuda yang sedang makan di sebuah restoran. Secara sepontan pemuda tersebut menolak tawaran anak penjual kue untuk membeli dagangannya. Setelah pemuda selesai makan dan keluar menuju mobil yang terparkir di depan restoran, sang anak kembali menawarinya kue yang ia jual.

Karena merasa terganggu, pemuda tersebut langsung memberinya uang sebesar 15 ribu tanpa mengambil kue yang dijual oleh anak kecil tersebut. Tidak disangka, uang yang oleh anak kecil itu terima ia berikan kepada pengemis yang tidak jauh dari tempat pemuda tersebut berdiri. Sang pemuda terkejut menyaksian kejadian tersebut.

Sambungnya, lalu anak kecil penjual kue tersebut berkata kepada si pemuda, “Maaf paman, saya kemari tidak untuk mengemis, tetapi saya kemari untuk berjualan. Yang saya jual adalah usaha kue yang dibuat oleh ibu saya. Dan ibu akan jauh lebih bangga, saya menghabiskan kue ini untuk dijual daripada saya mendapatkan uang banyak namun rotinya masih tersisa.”

Point yang dapat kita ambil bahwa perkerjaan itu adalah sebuah kehormatan. Bekerja sangat berbeda dengan meminta-minta. Dan anak penjual kue tadi dapat mempertahankan kehormatannya sebagai seorang pekerja, bukan sebagai peminta.

Pelajaran dari dua cerita tersebut, bahwa segala sesuatu membutuhkan pengorbanan dan yang kedua, pekerjaan adalah sebuah kehormatan. Maka tidak salah jika Buya Hamka pernah berkata, “Kalau hidup hanya sekedar hidup, babi hutan juga hidup. Kalau kerja hanya sekedar kerja, kera pun juga kerja.” (Diko/Riz)

Exit mobile version