BANTUL, Suara Muhammadiyah – “Tidak ada kemerdekaan tanpa kemandirian,” tegas Lilies Setiartiti, Dosen FEB UMY yang mengisi Seminar Nasional Pra-Muktamar di Universitas Muhammadiyah Yogyakarta pada Sabtu, (15/2).
Dalam pemaparannya, Lilies membahas terkait ketimpangan ekonomi dan kondisi kemandirian ekonomi di Indonesia. Ia menyebutkan bahwa terkait dengan kemandirian, itu adalah tuntutan politis sejak Indonesia merdeka.
“Tidak ada merdeka tanpa mandiri. Kemandirian itu sendiri adalah bagian integral dari sebuah kemerdekaan. Oleh karena itu para founding fathers Indonesia, salah satunya Mohammad Hatta yang juga orang Muhammadiyah, sebelum menyiapkan kemerdekaan sudah meletakkan beberapa fondasi di berbagai aspek dalam kehidupan masyarakat Indonesia, salah satunya dalam bidang ekonomi” jelasnya.
Indonesia sudah memiliki landasan operasional yang sekaligus tugas negara yaitu terkait dengan menyejahterakan masyarakat Indonesia. “Tugas negara adalah mengayakan orang miskin.” Ia menyebutkan bahwa ekonomi Indonesia menurut amanat UUD 1945 itu disusun bukan tersusun berdasarkan mekanisme pasar, yang menurut Lilies akan mekanisme pasar ini menyebabkan ketidakadilan.
Lilies juga menegaskan bahwa ekonomi disusun berdasarkan asas kebersamaan dan kekeluargaan yang kemudian akan menimbulkan ciri ekonomi yang berukhuwah dan berjamaah bukan orang per orang. Dalam hal ini akan merujuk pada ekonomi yang tidak berketimpangan.
Terkait kemandirian lagi, Lilies menyoroti amanah UUD 1945 terkait dengan cabang produksi yang harusnya dikuasai oleh negara dan digunakan sebesar-besarnya untuk kemakmuran rakyat. Pemerintah dalam hal ini punya peran penting pada cabang produksi yang strategis untuk menjamin agar ketersediaannya cukup, distribusi merata ke seluruh masyarakat, serta keterjangkauan harga untuk hal tersebut.
“Cabang produksi yang strategis (dalam hal ini bumi air dan segala yang terkandung di dalamnya) itu harus dikuasai oleh negara, kalau tidak cabang produksi ini akan jatuh ke tangan orang per orang yang kemungkinan tidak akan memberikan manfaat yang banyak” tuturnya.
Tapi sekarang, menurut Lilies, air, kekayaan alam dan bahkan energi sudah tidak lagi dalam kekuasaan pemerintah. Itulah yang kemudian dikatakan Lilies sebagai bukan kemandirian ekonomi. Dari adanya kemandirian ini akan mencapai ketimpangan yang semakin minim, kemudian akan menciptakan Indonesia yang lebih sejahtera, menurutnya. Ia juga menyampaikan bahwa indeks ketimpangan di Indonesia tidak rendah, tapi juga tidak tinggi, yaitu moderat. Penurunan tingkat ketimpangan ekonomi di Indonesia dari tahun ke tahun relatif kecil, jelas Lilies. (ran)