YOGYAKARTA, Suara Muhammadiyah – Jika KH AR Fachruddin adalah Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah terlama maka KH Faqih Usman merupakan Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah tersingkat.
KH Faqih Usman adalah Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah (PP) Muhammadiyah yang kesembilan. Ia terpilih pada tahun 1968 ketika Muktamar Muhammadiyah ke-37 yang berlangsung di Yogyakarta. Sayang beliau belum bisa berbuat banyak dalam memimpin Muhammadiyah. Hal ini dikarenakan beliau dipilih tatkala dalam keadaan sakit dan meninggal seminggu kemudian.
Dengan demikian beliau merupakan Ketua PP Muhammadiyah yang tersingkat memimpin Muhammadiyah (1 minggu). Meskipun demikian, untuk menghormati jasa-jasa beliau membangun Muhammadiyah, periode 1968-1971 disebut sebagai periode KH Faqih Usman.
Kepribadian Muhammadiyah Ide KH Faqih Usman
Rumusan Kepribadian Muhammadiyah adalah berdasarkan ide KH Faqih Usman pada tahun 1962. Bersama tim perumus lainnya yaitu Buya Hamka, Wardan Diponingrat, Djarnawi Hadikusuma, Farid Makruf, M. Djindar Tamimy, dan M. Saleh Ibrahim.
KH Faqih Usman merupakan Ketua PP Muhammadiyah yang berasal dari Gresik, Jawa Timur. Mantan Ketua PWM Jawa Timur ini merupakan orang kedua yang berasal dari Jawa Timur. Orang pertama yang berasal dari Jawa Timur adalah KH. Mas Mansur dari Surabaya.
Sedangkan ketua PP Muhammadiyah lainnya yang berasal dari luar Yogyakarta adalah Buya AR Sutan Mansyur dari Minangkabau, orang kedua yang berasal dari Minangkabau adalah Buya Profesor HA Syafii Maarif. Kemudian Prof Dr H Din Syamsuddin berasal dari NTB. Sedangkan Prof Dr HM Amien Rais berasal dari Solo, Jawa Tengah.
Mereka umumnya pernah kenal dengan KHA Dahlan dan tinggal di Kauman atau Sekolah Kader Muhammadiyah. Misalnya Buya AR Sutan Mansyur dan KH Mas Mansur aktif mengikuti pengajian yang dilakukan oleh KHA Dahlan di tempat tinggalnya. Buya Syafii merupakan murid Madrasah Mualimin dan Prof Amien Rais pernah tinggal di Kauman Yogyakarta, asal Muhammadiyah berdiri.(diko)