BREBES, Suara Muhammadiyah – Sebagai upaya penguatan pendidikan karakter di era revolusi industri 4.0, Pimpinan Cabang Muhammadiyah Bulakamba Kabupaten Brebes melalui Majelis Pendidikan Dasar dan Menengah, kembali menyelenggarakan Seminar Nasional Pendidikan. Kegiatan berskala nasional ini diselenggarakan di salah satu Amal Usaha Muhammadiyah (AUM) kecamatan Bulakamba yakni MI Al-Mujahidin Kluwut.
Seminar yang bertemakan “Urgensi Pendidikan Karakter Di Era Revolusi Industri 4.0” itu dihadiri sekitar 150 orang dari guru seluruh AUM kecamatan Bulakamba dari tingkat TK (Taman-Kanak-kanak) hingga SMK (Sekolah Menengah Kejuruan), dan Pimpinan persyarikatan, baik dari Pimpinan Cabang Muhammadiyah, Pimpinan Cabang Aisyiyah, Pimpinan Cabang Pemuda Muhammadiyah, Pimpinan Cabang Nasyiatul Aisyiyah, dan Pimpinan Cabang Ikatan Pelajar Muhammadiyah Bulakamba.
Tidak tanggung-tanggung, narasumber Seminar Nasional tersebut hadirkan Tokoh Nasional Dua Mantan Menteri RI, yakni : Dr. Suswono (Menteri Pertanian RI 2009-2014) dan Sudirman Said, S.E., A.kt., M.B.A (Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral RI 2014-2016).
Dalam pemaparannya, Suswono menyampaikan lima kompetensi pendidikan 4.0, yakni kemampuan berpikir kritis, memiliki kreatifitas dan kemampuan yang inovatif, kemampuan dan keterampilan berkomunikasi yang baik, kemampuan kerjasama, dan memiliki kepercayaan diri yang tinggi.
Hal yang sama juga disampaikan Sudirman Said, bahwa para pendidik mesti membangun knowledge dan skill agar mampu membentuk akhlak, karakter dan integritas. Ia menambahkan tidak perlu takut ketinggalan perkembangan revolusi industri 4.0, selama masih memegang teguh nilai – nilai manusia, yakni kejujuran, kerja keras, belajar, dan jejaring teman sebanyak-banyaknya.
Ketua Majelis Dikdasmen (Pendidikan Dasar dan Menengah) PCM Bulakamba Ginanjar Wiro Sasmito mengatakan, kegiatan akademik berupa Seminar Nasional Pendidikan ini diselenggarakan dengan maksud sebagai ajang refleksi bagi guru, pengelola amal usaha dan pimpinan persyarikatan bahwa sejatinya visi Pendidikan yang paling substansial adalah membentuk insan yang berkarakter / berakhlak.
“Oleh karena itu, Era Revolusi Industri 4.0 jangan sampai justru melemahkan visi pendidikan sebagaimana visi Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam, “Sesungguhnya Aku diutus oleh Allah, untuk menyempurnakan akhlak manusia”, katanya, Sabtu (22/02/2020).
Harapannya, lanjut Ginanjar, ada langkah-langkah konkrit oleh para guru dan pengelola sekolah Muhammadiyah, terutama di Kecamatan Bulakamba Kabupaten Brebes, agar lebih mengedepankan pendidikan karakter atau akhlak diatas pendidikan yang hanya mengasah hard skill semata. (Lukmanul Hakim)