MEDAN, Suara Muhammadiyah – Kementrian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Republik Indonesia sepakat menjalin kerjasama dengan Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara dalam pendampingan dan pengembangan Badan Usaha Milik Desa (Bumdes).
Penandatanganan naskah kerjasama dilakukan Rektor UMSU, Dr Agussani, MAP dengan Staf Khusus Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi, Dodi Pranata Wijaya, SH, LLM pada resepsi milad ke-63 UMSU di Kampus Jalan Kapten Mukhtar Basri, Medan, Kamis (27/2).
Penandatanganan naskah MoU juga dilakukan UMSU dengan sejumlah kabupaten/kota di Sumut yakni, Kabupaten Pakpak Bharat, Batubara, dan Labuhanbatu Selatan. Hadir dalam kesempatan itu, Wakil Bupati Labusel Kholil Jufri Harahap, Pelaksana Tugas Bupati Pakpak Bharat, Dr Asren Nasution, MA, Asisten 3 Pemkab Batubara, Ronal Asahan dan Kepala Dinas Pendidikan & Pengajaran Asahan
Resepsi milad ke-63 UMSU juga diisi dengan penyerahan beasiswa dari Bank Syariah Mandiri senilai Rp 100 juta. Penyerahan beasiswa dilakukan kepala Kanwil BSM Sumut .
Staf Khusus Kementrian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi, Dodi Pranata Wijaya, SH, LLM menjelaskan, pihak Kementerian Desa memberikan apresiasi kepada UMSU yang ikut terlibat dalam kegiatan pendampingan kepada desa. Paparan yang disampaikan Rektor UMSU, Dr Agussani, MAP tentang kegiatan pendampingan UMSU di sejumlah desa merupakan satu bentuk prestasi.
“Saya yakin jika semua perguruan tinggi di Indonesia punya kepedulian yang sama dengan UMSU maka target program desa mandiri akan tercapai pada 2024,” katanya.
Dijelaskan dia, perguruan tinggi harus hadir dalam pendampingan dan pengembangan desa karena ada banyak persoalan yang membutuhkan keterlibatan pihak kampus. Hal ini terkait dengan masih rendahnya sumber daya manusia di desa.
“Tidak banyak perangkat desa atau kepala desa yang lulusan perguruan tinggi,” katanya.
Lebih lanjut dijelaskan, ke depan Kemendes PDTT akan menjadikan UMSU sebagai perguruan tinggi mitra sehingga bisa berkontribusi lebih jauh dalam program pengembangan desa. “Kemendes akan mengikutsertakan UMSU dalam kegiatan pemberdayaan dan pengembangan ekonomi desa,” katanya.
Sementara Rektor UMSU, Dr Agussani, MAP mengatakan, kondisi UMSU seperti sekarang ini tidak terlepas dari perjalanan selama 63 tahun. Perjalanan tersebut tentu masih panjang dengan banyak tantangan ke depan terkait kebijakan kementerian pendidikan
Dijelaskan dia, kerjasama dengan Kementerian Desa juga menjadi bagian yang penting dalam upaya pengembangan sumber daya manusia sebagai wujud pelaksanaan tri darma perguruan tinggi. “Saya yakin ini upaya bersama untuk ikut dalam proses pembangunan dan pemberdayaan masyarakat desa,” katanya.
UMSU memiliki sumber daya yang bisa menjadi mitra dalam memberikan pendampingan dan pemberdayaan masyarakat pedesaan,” katanya. (Syaifulh/Riz)