Muhammadiyah Adalah Islam Berkemajuan

Judul Buku : Muhammadiyah Berkemajuan: Pergeseran dari Puritanisme ke Kosmopolitanisme

Penulis : Ahmad Najib Burhani, PhD

Tebal Buku : 216 halaman

Cetakan : Pertama, Oktober, 2016

Penerbit : Mizan, Bandung.

Masyarakat sering melekatkan paradigma mengenai suatu hal, di mana paradigma itu kemudian menjadi identitas. Ahmad Najib Burhani menyontohkan Islam Modernis, Islam Reformis, Islam Puritan, Islam Progresif, Islam Murni, dan Islam Moderat dalam buku ini. Beberapa merupakan sematan identitas terhadap Muhammadiyah. Dan Islam Berkemajuan adalah jawaban terhadap berbagai sematan identitas tersebut. Islam Berkemajuan adalah penegasan arah gerak Persyarikatan.

Perkembangan IPTEK menguji kemampuan kita menghadapi tantangan global. Sementara di sisi lain, kita belum juga tuntas menjawab persoalan kemanusiaan. Kelompok yang termarjinalkan semakin tersudut dalam bingkai kemajuan zaman. Maka Muhammadiyah mengenalkan kembali identitas berkemajuannya: menegaskan amal geraknya. Tujuannya demi Islam rahmatan lil ‘alamin dalam rangka menjawab berbagai persoalan kemanusiaan dan tantangan global sekaligus.

Buku ini memberikan penegasan bahwa Islam Berkemajuan adalah bentuk upaya menyelesaikan problematika kekinian. Melahirkan ide, gagasan, dan cara pandang yang luas dan jauh ke depan. Berkemajuan tidak memandang ras, suku, maupun agama, melainkan lebih untuk memakmurkan seluruh rakyat Indonesia, tanpa ada yang dimarjinalkan. Inilah kosmopolitanisme Muhammadiyah.

Kunci Muhammadiyah dalam menjawab persoalan kemanusiaan adalah dengan pembinaan. Amal usaha Muhammadiyah menjembatani tercapainya tujuan pembinaan tersebut, yang sasarannya terutama adalah kaum marjinal, seperti PSK, kaum difabel, dan dhu’afa, agar mereka tidak terkucil. Strategi Islam Berkemajuan adalah menekankan pada Islam sebagai rahmat bagi semesta, tanpa terkecuali.

Selain itu, termasuk dalam strategi Islam Berkemajuan adalah internasionalisasi, sebagai upaya menjawab tantangan global. Selain mendirikan PCIM di beberapa negara, langkah strategis lainnya adalah mengenalkan Muhammadiyah di forum-forum Internasional, menawarkan objek riset Muhammadiyah ke peneliti, dan kerjasama luar negeri.

Islam Berkemajuan, dengan demikian, lebih menyeluruh dalam implementasi Islam rahmatan lil ‘alamin. Tanpa cara pandang konservatif, Islam Berkemajuan mengharapkan Indonesia yang modern dan mampu bersaing dalam dunia global sekaligus mampu merangkul kaum marjinal agar sama-sama berdiri tegak. Tidak hanya bicara kepentingan Islam, melainkan seluruh rakyat Indonesia.

Chandra Mahardika Putri Dewanti, PK IMM Azhar Basyir Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN Surakarta

Artikel ini pernah dimuat di Majalah SM Edisi 8 Tahun 2017

Exit mobile version