JAKARTA, Suara Muhammadiyah – Seiring dengan beredarnya kabar di media mengenai Konferensi Pers yang bertajuk “COVID-19: Lockdown, Solusi atau Politisasi,” secara tegas BEM Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ) menyampaikan bahwa informasi tersebut tidak benar.
Mujiono Koesnandar, Presiden Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Jakarta mengungkapkan, tidak ada bentuk komunikasi dan koordinasi yang dilakukan oleh Aliansi BEM DKI Jakarta dengan internal BEM UMJ yang masih aktif. Hal ini tentu sangat disayangkan karena narasi-narasi yang dibangun oleh aliansi tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.
Mujiono mengajak kepada seluruh mahasiswa dan keluarga besar UMJ untuk lebih jeli menelaah informasi di media dan tidak ikut terprovokasi. “Saya menghimbau kepada seluruh stakeholder dan mahasiswa UMJ untuk tetap tenang dan tidak ikut terprovokasi oleh berita yang tidak benar,” tegasnya.
Disamping itu, BEM Universitas Muhammadiyah Prof. DR. Hamka (UHAMKA) menyatakan bahwa informasi yang beredar di media tidak sepenuhnya benar. Terdapat informasi yang dilebih-lebihkan dan tidak sesuai dengan apa yang disampaikan pada konferensi pers.
R. Zulfikar, Presiden Mahasiswa BEM UHAMKA menyampaikan klarifikasi terhadap informasi yang dimaksud diantaranya adalah tentang pernyataan aliansi BEM DKI Jakarta yang tidak setuju dengan kebijakan karantina wilayah (lockdown) yang dikeluarkan oleh Pemprov. DKI Jakarta.
BEM UHAMKA tidak pernah menyatakan sikap setuju atau tidak setuju terhadap kebijakan tersebut. Dengan adanya konferensi pers tersebut, kami mengkritisi pemprov. DKI Jakarta tentang kesiapannya dalam mengambil keputusan karantina wilayah (lockdown). “Kami menghimbau kepada mahasiswa UHAMKA khususnya dan masyarakat DKI Jakarta pada umumnya untuk lebih kritis terhadap redaksi yang dibangun oleh media dengan mencari tahu kebenarannya,” tegas Zulfikar. (diko)