YOGYAKARTA, Suara Muhammadiyah – Sebagai pembicara inti dalam Diskusi Online Angkatan Muda Muhammadiyah (AMM) Pusat dengan tema “Ramadhan di Tengah Pandemi Covid-19” Abdul Mu’thi menyampaikan, puasa adalah ibadah yang diserukan khusus kepada orang-orang yang beriman. Menurut sudut pandang fikih, ibadah puasa hanya dibebankan kepada orang-orang beriman yang sehat jasmani dan ruhani, berakal, serta baligh.
Selain itu puasa juga merupakan panggilan keimanan. Setiap manusia berbeda dalam menyambut seruan ibadah puasa Ramadhan. Ada yang menyambutnya dengan penuh suka cita dan ada pula yang merasa terbebani, tidak bersemangat dan lain sebagainya. “Kita diperintahkan untuk menyambut bulan Ramadhan dengan penuh suka cita dan dianjurkan untuk melakukan persiapan yang sempurna sebelum memasukinya,” ujar Mu’thi selaku Sekretaris Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Jum’at (17/4).
Terdapat dua kebahagia bagi mereka yang berpuasa. Pertama, kebahagiaan bertemu dengan Allah SWT. Kedua, kebahagiaan saat berbuka. “Kita harus senantiasa bersyukur karena berkesempatan untuk bertemu kembali dengan bulan suci Ramadhan,” pesannya.
Ia menambahkan, dengan datangnya bulan suci Ramadhan dan diwajibkannya ibadah puasa diharapkan dapat meningkatkan spiritualitas, imunitas, dan solidaritas antara sesama manusia. “Bagaimana pun situasi dan kondisi yang kita hadapi, kita harus menyambut bulan penuh mulia ini dengan penuh kebahagiaan. Ciri-ciri orang yang beriman adalah selalu bergembira baik dalam keadaan lapang maupun sempit,” ungkapnya.
Daih Puspita Rini, Ketua Umum PP Nasyiatul Aisyiyah dalam sambutannya menyampaikan, dengan adanya diskusi online tersebut diharapkan dapat memperluas wawasan serta memperteguh persiapan menjelang datangnya bulan suci Ramadhan 1441 H ditengah pandemi Covid-19. “Mudah-mudahan kita selalu diberikan kesehatan dalam menyongsong bulan suci Ramadhan yang akan segera datang,” harapnya. (diko)