BIRUEN, Suara Muhammadiyah – LazisMu kota Biuruen Aceh memainkan peran yang sedikit beda. Kali ini, LazisMu Kota Biruen, menggandeng ibu-ibu untuk mengikuti pelatihan pengembangan batik ecoprint dan kemudian menjadikannya sebagai usaha UMKM yang siap untuk komersial.
Soft Launching produk batik Ecoprint dikakukan oleh Ketua Pimpinan Daerah Muhammadyah Kota Biruen, dr Athaillah Latief SpOg.
Ecoprint adalah produk fashion yang terbuat dari unsur kain, pewarna alami dan eco-print (Proses cetak yang ramah lingkungan). Brand ecoprint dikerjakan oleh pengrajin lokal kaum wanita yang dilatih oleh Lazismu Bireuen dibulan Januari 2020 di Aula Bank Aceh.
Disebut sebagai produk ramah lingkungan karena proses pewarnaan kain yang alami dari bahan tumbuh tumbuhan yang ada di sekitar. Misalnya kayu secang sebagai bahan untuk membuat warna merah.
Apalagi, proses produksi dilakukan secara manual dan ramah lingkungan tanpa bahan kimia.
Proses pewarnaan yang dilakukan secara detail dengan media dedaunan untuk membentuk sebuah motif sehingga setiap produk yang dihasilkan akan membentuk motif yang berbeda beda.
Sehingga batik Ecoprint yang diharap LazisMu Biruen ini ingin memberikan sentuhan alam pada “sandang” sebagai bagian dari hubungan yang terkoneksi antara manusia dan lingkungan.
Tingkatkan Kesejahteraan
Menurut Fajar Ardiansyah, Ketua Lazismu Bireuen, produk batil ecoprint dipasarkan dengan harga yang relatif murah dan harga yang murah ini berbanding terbalik dengan kualitas produk yang bagus.
Sementara produk ecoprint dipasarkan di kantor Lazismu Bireuen Jalan Medan Banda Aceh Simpang Cureh Bireuen.
Dijelaskan Fajar Ardiansyah, “Ecoprint elbirunie menyediakan produk fashion, kain dari pakaian dewasa wanita dan pria, anak anak wanita dan pria termasuk remaja,serta baju muslim dan perlengkapannya. Pokoknya ingat fashion ingat Ecoprint elbirunie” kata Nurul Huda , Marketing Manager Ecoprint Elbiruni dalam keterangannya, Selasa (28/4).
Diharapkan dengan keterampian ini dapat meningkatkan kesejahteraan bagi ibu-ibu rumah tangga,tambah Fajar, yang juga salah satu Inisiator Ecoprint. LazisMu akan mendorong agar produksi dan pemsaran batik ecoprit dapat ditingkatkan. Kata Fajar, LazisMu nantinya akan coba membangun kerja sama dengan calon Funding agar produk Ecoprint bisa berkembang.
Ke depan diharapkan, batik Ecoprint akan menjadi trend Fashion teraktual dengan bahan Natural di warga masyarakat Kabupaten Bireuen.
“Grand Opening sekaligus pembagian sembako di kantor Lazismu nantinya akan diresmikan oleh dr. Athaillah A.latief, Ketua Pimpinan Muhammadiyah Bireuen,” tutup Fajar Ardiansyah. (Syaifulh/Riz)