Dicari Kaki 4 Milyar
Oleh: Deni Al Asyari
Alkisah- suatu hari, terdapat seorang pemuda yang tegap dan gagah, namun dari penampakanya, sepertinya dia sedang putus asa dan mengeluh, karena tidak bisa bekerja atau tidak mendapatkan pekerjaan. Lantas dalam hati berceletuk, “Bagi mereka yang punya modal, enak aja, mau buka usaha apapun, bisa. Lha…bagi saya, yang ngak punya modal, gimana?” Celetuknya dalam hati.
Lantas saat laki-laki ini melamun, tiba-tiba, datang seseorang, yang sedang mencari suatu keperluan yang sangat unik, yaitu butuh sepasang kaki. Dan seseorang ini bertanya kepada laki-laki yang sedang putus asa tadi.
“Wahai anak muda, saya sedang membutuhkan sepasang kaki. Jika ada orang yang mau menjualnya, saya akan beli 1 kakinya, seharga 2 Milyar. Jika dia menjual dua kakinya, saya akan beli 4 milyar. Apakah anda mau? Atau adakah info yang anda tahu..? dimana orang yang mau jual sepasang kaki..?”, ungkap seseorang tadi.
Tanpa menjawab, laki-laki ini pergi dari orang tadi. Sepanjang jalan dia berpikir, bahwa jika 2 kakinya ini dijual, maka dia akan mendapatkan uang atau modal 4 Milyar..? Bukankah itu angka yang besar dan spektakuler..?, ungkapnya dalam hati.
Setelah merenung, si laki-laki ini pun, mulai berpikir mencari peluang, kesempatan dan apa saja, yang bisa dikerjakannya. Tanpa harus melihat beground-nya sebagai apa dan siapa. Singkat cerita, laki-laki ini pun, pada akhirnya, bisa membuka usaha mandiri, dan memiliki belasan karyawan.
***
Dalam hidup, sering sekali, modal dalam bekerja menjadi kendala untuk kita memulai aktivitas menjemput rezeki Allah. Sehingga, dengan alasan tidak ada modal dan dengan alasan-alasan yang serupa, sehingga kita pasrah menerima keadaan.
Padahal, modal sesungguhnya, sekaligus sebagai modal terbaik dalam hidup kita adalah, DIRI KITA SENDIRI. Dengan tubuh yang sehat, pikiran yang masih terbuka, waktu dan kesempatan yang luas, usia yang masih muda. Sesungguhnya, lebih dari sekedar modal UANG.
Bahkan, bercermin dengan alkisah di atas, bisa kita bayangkan, hanya dengan 2 kaki yang kita miliki, dinilai 4 milyar. Bagaimana dengan anggota tubuh kita yang lainnya…? Bisa jadi, ntah berapa modal yang kita bawa setiap hari dan kita biarkan berada dalam keluh-kesah. Apakah kita masih rela mengatakan kita tidak punya modal…?
Banyak orang yang memiliki harta, namun tubuhnya mungkin sakit dan terbatas, akhirnya, harta-nya yang banyak pun tiada manfaat yang berarti, selain hanya untuk dirinya.
Maka, tidak salah orang bijak mengatakan, musuh terbesar sesungguhnya bukanlah sesuatu di luar diri kita, namun ada di dalam diri kita sendiri.
Maka, saatnya, kita selalu yakin, berikhtiar, mencoba dan terus mencoba, untuk memanfaatkan modal yang terbaik yang kita miliki. Persoalan hasil, besar atau kecil, hanya Sang Khalik yang menentukan. Karena kadang, bisa saja hasil secara kasat mata kecil, namun keberkahannya jauh lebih besar, begitu juga sebaliknya. Namun yang penting, tiada lelah untuk ikhtiar dan tawakkal.
Faidza ‘Azamta Fatawakkal ‘Alallah (Apabila Kamu Telah Membulatkan Tekad, Maka Bertawakkal lah kepada Allah).
Catatan Jelang Buka Puasa: 18/05/2020
Tulisan ini memang tidak semudah mempratekkannya, iya benar, tapi yang penting, jangan kaki kita dijual untuk mendapatkan modal 4 Milyar
Gambar: Potret Seorang Ibu, Yang Tak Mau Kakinya dibeli seharga 4 Milyar…🙏🙏🤲