Oleh: Deni al Asyari
Tidak hanya bantuan Medis dan Alat Kesehatan, Muhammadiyah Covid-19 Comand Center (atau yang dikenal dengan MCCC), sejak didirikan pada bulan Maret 2020, tidak pernah henti-hentinya, untuk berbagi di tengah pandemi.
Hari ini (19/05), MCCC Muhammadiyah menyalurkan ribuan bantuan dalam bentuk paket sembako untuk masyarakat terdampak covid-19. Dengan memanfaatkan usaha internal Muhammadiyah sendiri, yaitu Suara Muhammadiyah Food & Chicken (SM Food & Chicken produk sembako), MCCC berharap, dapat meringankan beban masyarakat di tengah pandemi ini, sekaligus mensupport usaha internal.
Tidak tanggung-tanggung, untuk kegiatan ini, MCCC membuat program khusus sembako yang dinamakan LUMBUNG PANGAN. Melalui program ini, MCCC seperti tak pernah kehabisan anggaran dan tenaga. Setiap hari silih berganti bantuan yang disalurkan ke berbagai daerah.
Bahkan dalam konfrensi persnya, sejak wabah covid 19 melanda kehidupan masyarakat, MCCC Muhammadiyah sudah menggelontorkan anggaran sebesar 130 Milyar Rupiah dan 60.000 relawannya yang terjun membantu masyarakat dan pemerintah.
Hal yang menarik dalam program ini, MCCC, berbuat tidak harus ada embel nama-nama personal/tokoh di dalamnya. Berbuat tidak harus mencari keuntungan pribadi dari programnya. Kadang, sudah menjadi kebiasaan bagi negeri +62 ini, setiap ada program bantuan, sistem sunat dan potong anggaran menjadi tradisi yang masih saja terjadi. Baik dalam bentuk mark-up anggaran, maupun dalam bentuk pengurangan kualitas atau kuantitas produk dan pekerjaan.
Bagi MCCC, berbuat hanya mencari ridha Illahi. Tanpa harus banyak berdebat, tanpa harus saling gesek dan saling intip kepentingan. Semangat yang terkandung di dalam surat Al Isra’ Ayat 7:
إِنْ أَحْسَنتُمْ أَحْسَنتُمْ لِأَنفُسِكُمْ ۖ وَإِنْ أَسَأْتُمْ فَلَهَا ۚ
telah menjadi kekuatan spritualitas MCCC untuk melakukan yang terbaik bagi umat dan kehidupan.
Maka, bagi masyarakat yang telah mempercayakan donasinya kepada MCCC, insyaAllah sangat bermanfaat dan tepat. Sebab tidak jarang, dari donasi yang ada, Muhammadiyah harus menambal agar lebih banyak dan maksimal.
Dan hal yang menarik bagi MCCC adalah, mampu memanfaatkan potensi dan usaha internal, salahsatunya yaitu SM Food & Chiken untuk menjadi mitra dalam penyedia kebutuhan paket sembako tersebut. Sebagaimana yang diketahui, sejak pandemi, Suara Muhammadiyah mendirikan unit usaha baru yang bergerak dibidang pangan atau bahan pokok.
Pilihan ini, bukan berarti MCCC tidak bisa membeli dan bekerjasama dengan pihak yang lain, namun melalui cara ini, MCCC setidaknya ingin menunjukkan komitmennya dalam membangun dan memberdayakan ekonomi jamaah.
Bagaimana berbisnis dan bekerjasama, dapat membantu membesarkan yang kecil, bukan hanya membesarkan yang sudah besar. Apalagi, sebagaimana yang diketahui, 80% produk sembako SM Food adalah produk langsung dari petani, termasuk petani dan peternak yang dibina oleh MPM Muhammadiyah atau Jaringan Tani Muhammadiyah.
Semangat inilah, yang menjadi PR besar bagi umat dan jamaah. Bagaimana di tengah pandemi ini, dapat menjadi momentum bagi jamaah untuk memperkuat ekonomi berbasis jamaah. Ekonomi yang saling memberdayakan dan saling mendukung antar sesama jamaah, melalui usaha dan produk yang diproduksinya.
InsyaAllah, jika umat kaya, yang akan memetik hasilnya juga umat sendiri. Sebagaimana saat sekarang yang dilakukan oleh Muhammadiyah. Dengan kemajuan amal usahanya, baik rumah sakit, lembaga pendidikan, dan usaha lainnya, Muhammadiyah dapat berperan lebih besar untuk kepentingan umat dan bangsa.
Catatan Jelang Berbuka Puasa 19/05/2020
Deni al Asyari, Direktur Utama PT SCM/Suara Muhammadiyah