• Tentang SM
  • Disclaimer
  • Redaksi
  • Media Siber
  • Term & Condition
  • Privacy Policy
  • Hubungi Kami
Kamis, Mei 22, 2025
Suara Muhammadiyah
No Result
View All Result
  • Login
  • Home
  • Berita
  • Khazanah
  • Hadlarah
  • Khutbah
  • Tanya Jawab Agama
  • Wawasan
  • Humaniora
  • Home
  • Berita
  • Khazanah
  • Hadlarah
  • Khutbah
  • Tanya Jawab Agama
  • Wawasan
  • Humaniora
No Result
View All Result
suaramuhammadiyah
No Result
View All Result

Allah Memperkenalkan Diri (27) Penjelasan Tentang Amsal

Suara Muhammadiyah by Suara Muhammadiyah
20 Mei, 2020
in Beranda
Reading Time: 3 mins read
A A
0
Share

Oleh: Lutfi Effendi

Al-Qur’an adalah kitabullah  (kitab Allah). Diturunkan pertama kali di bulan Ramadhan diperuntukkan bagi manusia. Karenanya, selama Ramadhan ini, penulis akan menyajikan bagaimana Allah memperkenalkan dirinya kepada manusia lewat Al-Qur’an. Tentu hanya sebagian saja yang bisa disajikan selama 30 hari di bulan Ramadhan ini.  

Baca Juga

Semarak Ramadhan – Idul Fitri 1444 H PRIM Kansai Jepang

Ikhtiar Menjaga Istikamah Setelah Ramadhan

Tulisan kali ini masih membahas Qs Al Baqarah ayat 26:

اِنَّ اللّٰهَ لَا يَسْتَحْيٖٓ اَنْ يَّضْرِبَ مَثَلًا مَّا بَعُوْضَةً فَمَا فَوْقَهَا ۗ فَاَمَّا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا فَيَعْلَمُوْنَ اَنَّهُ الْحَقُّ مِنْ رَّبِّهِمْ ۚ وَاَمَّا الَّذِيْنَ كَفَرُوْا فَيَقُوْلُوْنَ مَاذَآ اَرَادَ اللّٰهُ بِهٰذَا مَثَلًا ۘ يُضِلُّ بِهٖ كَثِيْرًا وَّيَهْدِيْ بِهٖ كَثِيْرًا ۗ وَمَا يُضِلُّ بِهٖٓ اِلَّا الْفٰسِقِيْنَۙ

innallāha lā yastaḥyī ay yaḍriba maṡalam mā ba’ụḍatan fa mā fauqahā, fa ammallażīna āmanụ fa ya’lamụna annahul-ḥaqqu mir rabbihim, wa ammallażīna kafarụ fa yaqụlụna māżā arādallāhu bihāżā maṡalā, yuḍillu bihī kaṡīraw wa yahdī bihī kaṡīrā, wa mā yuḍillu bihī illal-fāsiqīn

Sesungguhnya Allah tidak segan membuat perumpamaan seekor nyamuk atau yang lebih kecil dari itu. Adapun orang-orang yang beriman, mereka tahu bahwa itu kebenaran dari Tuhan. Tetapi mereka yang kafir berkata, “Apa maksud Allah dengan perumpamaan ini?” Dengan (perumpamaan) itu banyak orang yang dibiarkan-Nya sesat, dan dengan itu banyak (pula) orang yang diberi-Nya petunjuk. Tetapi tidak ada yang Dia sesatkan dengan (perumpamaan) itu selain orang-orang fasik,

Tentang amsal atau perumpamaan ini pertama kali disampaikan oleh  Allah SwT dalam Qs Al Baqarah ayat 17-20:

مَثَلُهُمْ كَمَثَلِ الَّذِى اسْتَوْقَدَ نَارًا ۚ فَلَمَّآ اَضَاۤءَتْ مَا حَوْلَهٗ ذَهَبَ اللّٰهُ بِنُوْرِهِمْ وَتَرَكَهُمْ فِيْ ظُلُمٰتٍ لَّا يُبْصِرُوْنَ

صُمٌّ ۢ بُكْمٌ عُمْيٌ فَهُمْ لَا يَرْجِعُوْنَۙ

اَوْ كَصَيِّبٍ مِّنَ السَّمَاۤءِ فِيْهِ ظُلُمٰتٌ وَّرَعْدٌ وَّبَرْقٌۚ يَجْعَلُوْنَ اَصَابِعَهُمْ فِيْٓ اٰذَانِهِمْ مِّنَ الصَّوَاعِقِ حَذَرَ الْمَوْتِۗ وَاللّٰهُ مُحِيْطٌۢ بِالْكٰفِرِيْنَ

يَكَادُ الْبَرْقُ يَخْطَفُ اَبْصَارَهُمْ ۗ كُلَّمَآ اَضَاۤءَ لَهُمْ مَّشَوْا فِيْهِ ۙ وَاِذَآ اَظْلَمَ عَلَيْهِمْ قَامُوْا ۗوَلَوْ شَاۤءَ اللّٰهُ لَذَهَبَ بِسَمْعِهِمْ وَاَبْصَارِهِمْ ۗ اِنَّ اللّٰهَ عَلٰى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ

maṡaluhum kamaṡalillażistauqada nārā, fa lammā aḍā`at mā ḥaulahụ żahaballāhu binụrihim wa tarakahum fī ẓulumātil lā yubṣirụn

ṣummum bukmun ‘umyun fa hum lā yarji’ụn

au kaṣayyibim minas-samā`i fīhi ẓulumātuw wa ra’duw wa barq, yaj’alụna aṣābi’ahum fī āżānihim minaṣ-ṣawā’iqi ḥażaral-maụt, wallāhu muḥīṭum bil-kāfirīn

yakādul-barqu yakhṭafu abṣārahum, kullamā aḍā`a lahum masyau fīhi wa iżā aẓlama ‘alaihim qāmụ, walau syā`allāhu lażahaba bisam’ihim wa abṣārihim, innallāha ‘alā kulli syai`ing qadīr

Perumpamaan mereka seperti orang-orang yang menyalakan api, setelah menerangi sekelilingnya, Allah melenyapkan cahaya (yang menyinari) mereka dan membiarkan mereka dalam kegelapan, tidak dapat melihat.

Mereka tuli, bisu dan buta, sehingga mereka tidak dapat kembali.

Atau seperti (orang yang ditimpa) hujan lebat dari langit, yang disertai kegelapan, petir dan kilat. Mereka menyumbat telinga dengan jari-jarinya, (menghindari) suara petir itu karena takut mati. Allah meliputi orang-orang yang kafir.

Hampir saja kilat itu menyambar penglihatan mereka. Setiap kali (kilat itu) menyinari, mereka berjalan di bawah (sinar) itu, dan apabila gelap menerpa mereka, mereka berhenti. Sekiranya Allah menghendaki, niscaya Dia hilangkan pendengaran dan penglihatan mereka. Sungguh, Allah Mahakuasa atas segala sesuatu.

Dalam hal tamsil ini Allah menerangkan  ada tiga tanggapan tentang amsal ini:  Pertama, orang beriman akan paham dengan tamsil yang diberikan oleh Allah SwT. Artinya, orang beriman akan lebih paham dengan gambaran yang diberikan lewat tamsil itu, apapun yang ditamsilkan. Kedua, orang kafir akan mempertanyakan tentang maksud tamsil tersebut. Ketiga, orang fasik akan tersesat atau disesatkan oleh tamsil tersebut.

Lalu apa yang bisa kita ambil dari pelajaran di atas? Mempelajari tamsil yang disampaikan oleh Allah hendaknya hati-hati dan dibaca dengan seksama apa maksudnya dihubungkan dengan ayat-ayat Allah yang lain. Jangan sampa kita tersesat atau disesatkan oleh tamsil tersebut, kita minta petunjuk Allah SwT agar tetap ada di jalan lurus sebagaimana doa kita saat membaca Al Fatihah.  Waallahu a’lam bisshawab  (***)

Tags: Allah memperkenalkan diriamsalramadhan
Suara Muhammadiyah

Suara Muhammadiyah

Related Posts

Semarak Ramadhan – Idul Fitri 1444 H PRIM Kansai Jepang
Berita

Semarak Ramadhan – Idul Fitri 1444 H PRIM Kansai Jepang

2 Mei, 2023
tajdid
Opini

Ikhtiar Menjaga Istikamah Setelah Ramadhan

1 Mei, 2023
masjid
Opini

Selepas Ramadhan: Bagaimana Kualitas Iman dan Takwa Kita?

29 April, 2023
Next Post
CSR Untuk  Penanganan Virus Corona

CSR Untuk Penanganan Virus Corona

Please login to join discussion
  • Kotak Pos
  • Privacy Policy
  • Disclaimer
  • Pedoman Media

© SM 2021

No Result
View All Result
  • Home
  • Berita
  • Khazanah
  • Hadlarah
  • Khutbah
  • Tanya Jawab Agama
  • Wawasan
  • Humaniora

© SM 2021

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In