SURAKARTA, Suara Muhammadiyah – Mobil sejuta umat dan kemanusiaan SD Muhammadiyah 1 Ketelan Surakarta Jawa Tengah memiliki mobil khusus atau pick-up untuk melayani berbagai kebutuhan Amal Usaha Muhammadiyah (AUM).
Ramadan 1441 Hijriah ini sangat istimewa. Selain bertepatan dengan momentum sejarah Hari Kebangkitan Nasional yang ke- 112 (20 Mei 1908 – 20 Mei 2020) mampu melahirkan persatuan dan solidaritas di Tengah Pandemi Covid-19.
“Mobil pick up SD Muhammadiyah 1 Surakarta tidak pernah lelah menjadi saksi sejarah kemanusiaan hampir di seluruh Solo Raya bahkan nasional. Semoga menjadi catatan amal ibadah kita semua, berderma dan menebar kaya inspirasi,” ucap Kepala Sekolah Hj Sri Sayekti.
Sekolah Rujukan Nasional (SRN) Terakreditasi A (Unggul) baik sisi Pendidikan Karakter, Teknologi Informasi Komunikasi (TIK) dan budaya pernah menyabet Penghargaan ‘Sekolah Peduli Filantropi’ dari Lazismu Solo, Minggu (30/7/2017) yang berperan aktif memiliki keunggulan dalam Program Filantropis Cilik.
Sekolah turut berkontribusi dan mengambil peran membantu pencegahan penyebaran Covid-19 dengan menerapkan protokol kesehatan.
“Ajarkan anak-anak sejak dini karakter peduli dan berbagi baik agama, manusia, lingkungan dan sistem. Bersedekah terhadap sesama yang kurang mampu via kencleng surga berupa beasiswa pendidikan,” jelas Sayekti Duta zakat lazismu Solo.
Dijelaskan, ada beberapa lokasi peran mobil sejuta umat dan kemanusiaan. Yakni, Ekpedisi Kemanusiaan 1 Qurban untuk kemanusiaan, Diklat Dewan Sugli Daerah HW Solo di Gunung Gamping, Waduk Lalung, Mahrojan Penghela HW se-Jateng, Silaturahmi Nasional HW di Cibubur, gotong royong gugus II, kegiatan Kementerian, Gubernur, Walikota, Kraton Jogjakarta beserta Pimpinan Pusat Muhammadiyah dukung penuh konser seni kolaborasi karawitan, pedalangan dan tari.
Sedangkan menurut, Wakil Kepala Sekolah bidang Hubungan Masyarakat (Humas), Jatmiko mengatakan kecintaan pada Persyarikatan Muhammadiyah dan Indonesia, sekolah bisa bersinergi dan bermanfaat.
“Akhirnya kebaikan sekolah membawa warganya kepada bahagia dalam keadaan apapun. ketika kita berbuat baik dengan ikhlas dan mecari ridha Allah. Maka hati kita terbuka sehingga kasih sayang Allah swt., masuk dan membuat hati kita menjadi bahagia akhirnya menjadi kecanduan untuk berbuat baik,”pungkasnya.(jatmiko)