TEMANGGUNG, Suara Muhammadiyah – (22/06/2020) Pondok Pesantren Al-Mu’min Muhammadiyah Tembarak (Almatera) Temanggung melaksanakan diskusi virtual melalui google meet dengan mengundang berbagai pakar untuk menyambut tahun pelajaran 2020/2021. Hadir sebagai narasumber Drs. KH. Asyari Muhadi, MA., selaku Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kabupaten Temanggung. H. Munsiri S.Ag. M.Si., selaku Kasi Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren (Pekapontren) Kemenag Temanggung. dr. Galih Herlambang, SpA. selaku Ketua Gugus Tugas Pencegahan Covid-19/MCCC PDM Temanggung, serta Drs. Herry Setyoibowo, M.Si. selaku Majelis Dikdasmen PDM Temanggung.
Pandemi covid-19 tidak dipungkiri berdampak pada berbagai aspek kehidupan baik ekonomi, transportasi, keamanan dan banyak bidang lainnya termasuk bidang pendidikan. Ponpes Almatera sebagai salah satu lembaga pendidikan keagamaan tak luput turut merasakan dampak pandemic cvid-19 seperti proses pembentukan karakter keshalehan santri menjadi tidak terpantau dengan maksimal. Bertindak sebagai moderator Samsul, M.Pd. selaku wakamudir bidang SDM Ponpes Almatera memandu berjalannya diskusi.
“Diskusi virtual ini dilaksanakan dengan tujuan untuk melibatkan semua stakeholder dalam mengambil keputusan penting terkait eksistensi pondok pesantren dan penjagaan karakter keshalihan santri serta untuk menerima masukan-masukan berharga terkait kedatangan santri,” ungkap Drs. KH. Makmun Pitoyo, M.Pd. selaku wakamudir bidang kurikulum dan pengajaran Ponpes Almatera saat penyampaian prolog diskusi virtual.
dr. Galih Herlambang, SpA. menyatakan bahwa mulai 20 Juni 2020 sampai 4 Juli 2020 aktivitas yang melibatkan banyak orang masih dibatasi meliputi prnikahan, olahraga, sekolah, pondok pesantren, tempat wisata, dll. Hampir senada dengan paparan dr. Galih Herlambang, SpA., Drs. Herry Setyoibowo menyarankan untuk penundaan pelasanaa Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) secara tatap muka, sembari melengkapi sarana dan prasarana untuk penanggulangan Corona Virus Disease (covid-19).
“Membentuk gugus tugas covid-19 ditataran pesantren, melengkapi fasilitas yang memenuhi protokol kesehatan, serta membawa surat keterangan sehat pada pihak-pihak terkait, ” ungkap H. Munsiri S.Ag. M.Si.
Diskusi virtual ini juga dihadiri oleh perwakilan kepala puskesmas, pengawas pendidikan, pemerintah desa, pimpinan cabang muhammadiyah, kesantrian, ustadz/ah, wali santri serta pengurus organisasi santri tingkat pondok dan sekolah. Selama pelaksanaan diskusi mengerucut pada kesimpulan bahwa pelaksanaan tahun pelajaran 2020/2021 tetap dimulai pada bulan juli 2020 dengan mengundur pelaksanaan tatap muka. (Riza Fitroh K)