MEDAN, Suara Muhammadiyah – Seperti apa Humas di Masa Covid ? Materi itu menjadi bahan seminar yang menarik. Seminar virtul yang dilaksanakan oleh MCCC Pusat pada program Covid19 and Talk pada Kamis (25/6) sore kemarin menjadi program seri ke 42 yang menghadirkan beberapa pakar dan praktisi humas dari beberapa perguruan tinggi di tanah air.
Seminar dengan tema Mengoptimalkan Peran Humas di Masa Pandemi menjadi demikian penting, terutama bagi mereka yang bekerja pada fungsi kehumasan, baik dilingkungan institusi resmi maupun organisasi kemasyarakatan seperti Muhammadiyah.
Dr. Rudianto, Wakil Rektor UMSU yang juga mantan jurnalis itu mengatakan Pandemi Covid telah merubah segalanya. Teori yang banyak kita kenal sebelum datangnya Covid ternyata harus kita kaji ulang. Petugas Humas harus memberikan velue yang berbeda dari yang biasa. “Humas harus bekerja kreatif ditengah tekanan dan situasi yang demikian cepat berubah,” kata Rudianto.
Rudianto mengawali presentasinya dengan menjelaskan kondisi yang sedang terjadi saat ini, seperti penularan wabah yang terus terjadi dan menyebabkan jumlah kematian yang tinggi. Pandemi Covid juga mengakibatkan terjadinya krisis ekonomi dan sosial yang parah. Kata Rudi, hal yang lain yang terjadi adalah Covid menjadikan bencana global yang merusak berbagai sendi kehidupan dihampir seluruh negara.
Krisis di Dunia Pendidikan
Rudianto kemudian mengupas persoalan serangan Covid pada dunia pendidikan. Banyak lembaga pendidikan yang lumpuh. Banyak lembaga pendidikan yang tidak kuat menghadapi tekanan eksternal dan internal. Mulai dari anggaran yang seret, mahasiswa mengeluh karena belajar virtual semakin membosankan, sampai persoalan efektifitas layanan yang cenderung tidak efektif lagi.
Kondisi yang demikian kritis menjadikan Humas salah satu bagian penting untuk menyangga persoalan agar tidak semakin parah. Humas harus kreatif dan membuat strategi yang tidak biasa.
Kepada semua petugas Humas harus mampu mengelola krisis, mengelola komunikasi internal dan eksternal dengan baik hingga secara terus melalukan updating internal dan eksternal dengan akurat kepada pengambil keputusn dan publik.
Pada sesi terakhir presentasinya, Rudianto menjelaskan langkah penting yang harus dilakukan, antara lain, perencanaan komunikasi krisis, mempertahankan reputasi, melakukan tindakan penjelasan kepada publik, penyesuaian target dan melakukan adaptasi dengan situasi.
Seminar virtual kali ini menghadirkan beberapa pakar dan praktisi humas lainnya, seperti Twediana Budi Hapsari, PhD (Ketua Program Studi Komunikasi dan Penyiaran Islam Universitas Muhammadiyah Yogyakarta), M. Himawan Sutanto, M.Si (Ketua Program Studi Ilmu Komunikasi Universitas Muhammadiyah Malang).
Selain itu tampil juga Aswad Ishak, M.Si (Ketua PERHUMAS BPC Yogyakarta, Asesor Kompetensi Lembaga Sertifikasi Profesi Public Relations Indonesia, Dosen Prodi Ilmu Komunikasi Universitas Muhammadiyah Yogyakarta).
Bertindak sebagai moderator pada seminar ini adalah Dr. Fajar Junaedi, Dosen Ilmu Komunikasi UMY. (syaifulh/rizq)