MAGELANG, Suara Muhammadiyah – Pandemi Covid-19 tidaklah menghalangi kreativitas mahasiswa Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Magelang. Terbukti mereka mampu membuat sebuah terobosan teknologi tepat guna berupa cetakan gula jawa yang ergonomis.
Cetakan ini dibuat untuk membantu para perajin gula jawa di dusun Tempursari 2, Desa Tempursari Kecamatan Candi Mulyo Kabupaten Magelang. Kendala yang terjadi pada para perajin gula jawa adalah dalam proses produksinya menghasilkan ukuran produk yang tidak seragam karena hanya dicetak menggunakan tempurung kelapa.
Membuat cetakan gula jawa ini merupakan salah satu program kegiatan Pengabdian Pada Masyarakat Terpadu (PPMT) yang sempat terhenti karena adanya wabah Covid-19. Kelompok mahasiswa tersebut adalah Tri Anggoro Istianto, Arif Nur Hayat, Bambang Andrean, Faris Afandi dengan ketua Kelompok Eki Dewangga Febrio Aski yang berasal dari program Studi Teknik Industri Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah MAgelang, dengan Dosen Pembimbing Lapangan R. Arri Widyanto, S.Kom., MT.
“Penerjunan kegiatan ini dimulai bulan Februari 2020 yang lalu dan sempat terhenti karena ada pembatasan sosial berskala besar” tandas Ari.
Selama vakum kegiatan di lokasi PPMT karena harus pulang ke rumah masing-masing, Eki dan kawan-kawan berkoordinasi untuk melanjutkan kegiatan PPMT dengan merancang Cetakan gula jawa. Tahapan yang dilakukan dalam merancang cetakan ini, pertama-tama dibuat desainnya terlebih dahulu menggunakan perangkat lunak gambar 3 dimensi.
Berikutnya memilih bahan yang berasal dari kayu yang keras. Bahan yang digunakan adalah kayu nangka yang relatif lebih mudah didapatkan. Pengerjaan menggunakan mesin bubut sesuai dengan gambar desain. Hasil cetakan yang dibuat ini menghasilkan gula jawa dengan berat +- 250 gram.
Sunhaji, selaku kepala dusun menyambut baik dan mengapresiasi kegiatan mahasiswa ini, walau dikerjakan dari rumah karena adanya pandemi. “Cetakan yang diciptakan ini sangat bermanfaat karena bisa menstandarkan produksi gula jawa dan berharap agar para mahasiswa tetap berinovasi untuk menciptakan produk-produk yang sesuai bidang ilmunya yaitu teknik industry”, tandasnya.
Kegiatan lain yang sudah dilaksanakan sebelum adanya pandemi adalah pelatihan pembuatan keranjang yang berasal dari bambu, pelatihan desain label dan pembentukan Kelompok Usaha Bersama (KUB) Tempursari OK. Kegiatan yang belum terlaksana adalah pelatihan pemasaran online dan harus dilaksanakan sebelum tanggal 15 Juli 2020, karena kegiatan PPMT ini akan ditutup pada tanggal tersebut. (ariefhartanto/riz)