SURAKARTA, Suara Muhammadiyah – Memperingati Hari Anak Nasional, Safaraz Aufa Azalia (10), tidak bisa berdiam diri saat melihat upaya berperang melawan virus corona.
Fafa, sapaan akrab siswa sekolah rujukan nasional SD Muhammadiyah 1 Ketelan Surakarta terpanggil memberikan edukasi pemahaman tentang virus corona dan kondisi yang saat ini dialami oleh warga dunia via Radiomu “Ngopi Bareng Den Budi” di bawah naungan Majelis Pustaka dan Informasi Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Jum’at malam (23/7/2020).
“Bertepatan 23 Juli 2020, semoga sahabat-sahabatku pukul 19.00 hingga 20.00 WIB tetap semangat peringati Hari Anak Nasional diselenggarakan online. Anak terlindungi, Indonesia Maju. Anak Indonesia gembira di rumah,” ujar Fafa saat live interaktif yang punya multi talenta beladiri, karawitan dan tari kipas.
Putri pertama pasangan Sunyoto SSos dan Tri Yuniarti Ssi SPd mengaku, kangen dengan suasana belajar di sekolah.
“Kangen, kangen bertemu sahabat, online dan offline dua-duanya enak, kita pakainya zoom, sekolahku keren pakai M1smart card atau lebih kerennya E-Money bisa absen, kantin sehat, perpus, BUMS, uks modern dan infak” ujar Relawan Cilik Fafa yang kini duduk di bangku kelas empat.
Fafa berpesan agar anak-anak di Solo, Indonesia bahkan Dunia untuk tetap melakukan berbagai kegiatan positif dan produktif namun tetap menjalankan protokol kesehatan harus selalu menggunakan masker, menjaga jarak, rajin cuci tangan dan menjaga wudhu bagi yang muslim.
Saat ditanya mengenai sistem belajar di rumah, Fafa menuturkan, belajar daring sangat asyik diterapkan di rumah.
“Karena seru ada kebiasaan baru. Sekolah juga memberikan jadwal mulai dari olahraga, sholat sunnah dhuha, membantu orang tua, melaksanakan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS), tahfiz, tematik, bahasa jawa dan bermain sepeda,”ucap Fafa dengan penuh semangat dan tersenyum.
Link untuk melihat secara offline hasil rekaman kemarin kisah relawan terdepan? Klik
Sementara itu, Kepala Sekolah Hj Sri Sayekti MPd melalui Wakil Kepala Sekolah bidang Humas Jatmiko mendorong anak-anak tetap optimistis, semakin cerdas, inovatif dan kreatif dan semangat dalam meraih cita-cita sekalipun masih dalam situasi pandemi COVID-19.
Menurut Jatmiko, anak-anak rentan mengalami gejala kurang nyaman bahkan bisa jadi stress selama pandemi COVID-19. Terpaksa membatasi kegiatannya untuk belajar, bermain, dan beribadah dari rumah.
“Mengetuk kepedulian semua elemen anak bangsa, baik orang tua, keluarga, masyarakat, dunia usaha, media massa dan pemerintah terhadap pemenuhan hak dan perlindungan khusus anak,” imbuhnya.
Maka dari itu, Jatmiko mendorong, mantap gotong royong peran orangtua sangatlah besar dalam membantu anak-anak menyiasati kondisi ini. Jangan sampai orangtua lepas tangan acuh dan abai.
“Di masa pandemi ini butuh kerjasama, ta’awun, takaful saling menanggung dan kolaborasi antara guru, orangtua, dan juga siswa. Dengan begitu semangat belajar anak-anak isnya Allah tetap dapat terjaga,” pungkasnya. (Riz)