YOGYAKARTA, Suara Muhammadiyah – Adanya perkembangan kasus wabah Covid-19 yang terus meningkat di Indonesia, membuat Muhammadiyah tidak bisa tinggal diam. Sebagai organisasi Islam, Muhammadiyah memandang bahwa pandemi ini adalah tanggung jawab semua pemangku kepentingan dan bukan hanya pemerintah.
Dengan lebih dari 437 fasilitas kesehatan yang dimiliki di seluruh Indonesia, Muhammadiyah terpanggil untuk turut mengurangi morbiditas dan mortalitas akibat pandemi Covid-19 ini.
Sejak awal masa pandemi Muhammadiyah telah aktif terlibat dalam memerangi Covid-19 dengan mendirikan Pusat Komando Muhammadiyah COVID-19 (MCCC) untuk mempercepat respons terhadap COVID-19, dengan bekerja sama dengan berbagai lembaga pemerintah dan melengkapi upaya pemerintah dalam memerangi COVID-19.
Mentari Covid-19
Sebagai bentuk dari kepedulian Muhammadiyah tersebut, hari ini Muhammadiyah meluncurkan program Mentari Covid-19 bertempat di Kantor PP Muhammadiyah Cik Di Tiro, Yogyakarta, Rabu (5/8). Program Mentari Covid-19 adalah sebuah program yang bertujuan untuk meningkatkan kapabilitas rumah sakit Muhammadiyah dalam penanganan Covid-19.
Agus Samsudin Ketua Muhammadiyah Covid-19 Command Center (MCCC) PP Muhammadiyah menyampaikan bahwa Mentari Covid-19 ini programnya berdurasi 6 bulan. Disupport sepenuhnya oleh Usaid dan melibatkan 30 rumah sakit PKU Muhammadiyah ‘Aisyiyah di seluruh Indonesia.
“Ada di tujuh propinsi dan sebagian besar adalah rumah sakit rujukan yang ditunjuk pemerintah. Hampir semuanya adalah rumah sakit yang memang cukup banyak menangani pasien Covid-19,” kata Agus. Program Mentari Covid-19 menjadi upaya ekstra Muhammadiyah dalam rangka menangani wabah.
Selain meningkatkan kapabilitas pelayanan, program ini menurut Agus juga ditujukan untuk meningkatkan jalinan kerja sama antar rumah sakit Muhammadiyah Aisyiyah se-Indonesia dalam penanganan Covid-19. “Bagaimana kemudian rumah sakit-rumah sakit Muhammadiyah bisa belajar bersama untuk kasus-kasus terkait Covid-19,” tambahnya.
Selanjutnya Agus Samsudin menyampaikan terima kasih dan sangat menyambut baik atas dukungan dari berbagai pihak seperti USAID, DFAT Australia, Unicef dan kerja bersama pemerintah serta organisasi non-pemerintah yang bekerja secara kolaboratif untuk menghentikan rantai penyebaran dan mengelola kasus Covid-19 dengan benar.
Terkait dengan update layanan Muhammadiyah dalam penanganan Covid-19, Agus Samsudin mengatakan hingga kini Muhammadiyah sudah menggelontorkan dana 182 milyar lebih dengan penerima manfaat mencapai lebih dari 3 juta orang. Sementara untuk pasien Covid-19 yang masih dalam perawatan mencapai 357 orang di 79 rumah sakit Muhammadiyah dan Aisyiyah di seluruh Indonesia.
Wabah Belum Berakhir
Ketua PP Muhammadiyah dr. H. Agus Taufiqurrohman dalam sambutannya menegaskan bahwa pandemi Covid-19 ini belum berakhir.
“Maka kita harus tetap komit, teguh bersama-sama mengatasi wabah ini, bersama-sama mencari jalan keluar terhadap pandemi ini. Muhammadiyah menggerakkan seluruh komponen yang dimiliki dari seluruh majelis, lembaga, ortom, amal usaha bekerja sama dengan semua pihak yang memiliki semangat yang sama, ikhtiar betul dalam rangka mengatasi pandemi Covid-19 ini,” tambah Agus.
Agus Taufiqurrahman juga berharap bahwa program Mentari Covid-19 ini semakin menguatkan langkah dakwah Muhammadiyah di bidang kesehatan. Khususnya dalam menangani pandemi Covid-19 dan menguatkan seluruh pelayanan kesehatan di Persyarikatan Muhammadiyah.(riz)