MEDAN, Suara Muhammadiyah – Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara berkomitmen mendamping pengelolaan dan pengembangan pendidikan pesantren modern Kwala Madu, Langkat.
Komitmen UMSU ditegaskan langsung Rektor, Dr Agussani, MAP dalam rapat koordinasi pengembangan manajemen pengelolaan Pondok Pesantren Modern Kwala Madu, Langkat. Rapat dihadiri Pengurus Wilayah Muhammadiyah diantaranya, Wakil Sekertaris, Drs Mutholib, MM, Dr Muhammad Qorib, MA, Wakil Rektor II UMSU, Dr Akrim, SPdI, MPd, Sekertaris Universitas, Gunawan, SpdI, MTH, kepala biro UMSU, serta pimpinan dan pengelola Ponpes Kwala Madu.
Menurut Rektor, Tim UMSU siap melakukan pendampingan untuk kemajuan dan peningkatan mutu pembelajaran di pesantren, diantaranya melingkupi manajemen pendidikan dan mutu. Selain itu, pendampingan di bidang keuangan dan pengembangan usaha pesantren, bidang kehumasan dan teknologi komunikasi, bidang administrasi dan manajemen aset serta bidang kesehatan.
Untuk pendampingan tersebut, pihak UMSU menunjuk langsung personal yang yang berkompeten di bidangnya, di antaranya Wakil Rektor II, Dr Akrim, SPdI, MPd, Sekertaris Universitas, Gunawan, SPdI, MTH, Dekan Fakultas Ekonomi, Januri, SE, MM dan para kepala biro di UMSU. Personil UMSU yang ditunjuk , nantinya akan membantu memberi masukkan dan sharing pengalaman.
UMSU juga melibatkan pengelola Rumah Sakit Muhammadiyah guna memberikan pendampingan khusus dibidang kesehatan. Apalagi dalam situasi pandemi Covid-19, perlu keterlibatan tim kesehatan untuk penerapan protokol kesehatan dalam aktifitas pendidikan di pesantren.
Dijelaskan dia, pendampingan pesantren dilakukan juga menyikapi masa penerimaan santri baru. Untuk santri baru menjadi perhatian khusus karena proses pendidikan perlu mempertimbangkan situasi pandemi Covid-19, sehingga santri baru dan orang tua para santri bisa merasa nyaman nantinya saat menjalani pendidikan di pesantren.
Lebih lanjut, Rektor menjelaskan, keberadaan Tim Pendamping UMSU di pesantren, tidak dalam rangka untuk mengajari, tapi lebih untuk sharing pengalaman karena bisa jadi ada hal-hal yang bisa diterapkan dalam pengelolaan dan pengembangan pesantren.
“Keberadaan Tim UMSU tidak dalam rangka mengajari. Saya yakin pengelola pesantren baik di tingkat madrasah tsanawiyah maupun aliyah cukup punya kemampuan. Pendampingan dimaksudkan untuk sharing pengalaman karena ada hal-hal positif yang bisa jadi diterapkan untuk kemajuan pesantren,” katanya.
Rapat koordinasi dilanjutkan dengan peninjauan sarana dan prasarana pesantren dalam rangka penerimaan santri baru. Peninjauan yang melibatkan Direktur Rumah Sakit Muhammadiyah Sumut, dr . Mohammad Riza, M. Kes dan Wadir, dr. Royyan Asri.
“Kita ingin melihat fasilitas yang perlu disiapkan dalam rangka penerapan protokol kesehatan pada proses pendidikan santri di masa pandemi Covid-19,” kata dr Riza. (Syaifulh/Riz)