• Tentang SM
  • Disclaimer
  • Redaksi
  • Media Siber
  • Term & Condition
  • Privacy Policy
  • Hubungi Kami
Senin, Mei 12, 2025
Suara Muhammadiyah
No Result
View All Result
  • Login
  • Home
  • Berita
  • Khazanah
  • Hadlarah
  • Khutbah
  • Tanya Jawab Agama
  • Wawasan
  • Humaniora
  • Home
  • Berita
  • Khazanah
  • Hadlarah
  • Khutbah
  • Tanya Jawab Agama
  • Wawasan
  • Humaniora
No Result
View All Result
suaramuhammadiyah
No Result
View All Result

Wabah Ada Gunanya

Suara Muhammadiyah by Suara Muhammadiyah
12 Agustus, 2020
in Opini
Reading Time: 2 mins read
A A
0
Wabah Ada Gunanya

Foto penilaian sekolah tangguh di PAUD Percontohan Aisyiyah Takerharjo Solokuro Lamongan

Share

Oleh : Mushlihin

Syukur alhamdulillah atas berkah rahmat Allah kami bisa memberikan sambutan atau mauizah dalam acara Penilaian Lembaga Sekolah Tangguh Jenjang PAUD Kabupaten Lamongan. Hari Rabu 12 Agustus 2020 di PAUD Percontohan Aisyiyah Takerharjo Solokuro. Di tengah wabah korona.

Baca Juga

Bijak Hadapi Masa Transisi Pandemi Menuju Endemi

Pandemi Datangkan Berkah, Mahasiswa UM Bandung Dirikan Usaha Kreatif

Wabah merupakan penyakit menular yang berjangkit dengan cepat dan meluas. Misalnya cacar, kolera dan korona. Suatu kelompok virus dari Wuhan Tiongkok sejak Desember 2019 dan berkembang cepat ke penjuru dunia.

Allah menciptakan wabah tidak sia-sia. Kita menjadi lebih waspada menjaga kesehatan pribadi, keluarga dan kelompok serta masyarakat. Makan empat sehat lima sempurna. Tidak merokok dan konsumsi alkohol. Istirahat dan tidur yang cukup. Olahraga rutin. Berjemur -+15 menit. Tidak panik dan stres and always thingking happy. Sebab sebelumnya kesehatan adalah nikmat yang terlupakan.

Adanya wabah juga berpengaruh perilaku bersih. Yakni sering bersuci dari hadas, najis dan kotoran. Rajin cuci, wudu dan mandi. Tidak gantung baju yang telah dipakai. Tidak menggunakan barang pribadi bersama. Masker dibuang atau dicuci habis pakai. Karenanya sungguh beruntung yang menyucikan dirinya. Sementara rugilah orang yang mengotorinya.

Selain itu di tengah wabah, kita lebih lama berdiam di rumah. Sayang keluarga. Khusyuk beribadah. Tetap produktif. Gemar belajar sambil bermain. Terhindar berkeluyuran. Mengurangi kerumunan dan kemacetan. Mencegah gibah dan rasan-rasan. Sehingga rumah bagaikan taman surga. Tidak menjadikan rumah seperti kuburan.

Meluasnya wabah pun menambah wawasan, teknologi, sains, filsafat, agama dan pandemi. Bermunculan tuntunan ibadah saat darurat covid-19. Agama itu mudah dan tidak sulit. Diterbitkannya buku panduan melawan virus. Digelarnya lomba menulis, seminar online dan daring. Dibentuknya satgas dan relawan. Cairnya bantuan langsung. Pemberdayaan siskamling. Membumikan cara membuat disinfektan, sanitizer, Alat Pelindung Diri (APD). Dikenalnya istilah lockdown, jaga jarak,  isolasi, dan rapid test. Maka menurun jua angka pergaulan bebas.

Bagi  hamba yang saleh, sakit itu ujian sekaligus nikmat. Sebab Rasulullah bersabda, “Barang siapa dikehendaki baik oleh Allah, maka Dia akan mengujinya.” Selain itu, “Bila Allah menimpakan ujian kepada seorang hamba muslim, maka Dia menyuruh malaikat mencatat amal saleh untuknya. Sebagaimana  yang ia lakukan ketika sehat.”

Apalagi jika orang dengan resiko, orang tanpa gejala, orang dalam pemantauan, pasien dalam pengawasan dan terkonfirmasi positif dinyatakan sembuh, malah banyak hikmahnya. Mereka akan disanjung bak pahlawan. Dikasih sumbangan. Diliput media. Desanya dinobatkan sebagai kampung tangguh. Bahkan Allah membersihkan  dan menyucikannya. Lihat hadis riwayat Ahmad.

Adapun kalau meninggal masih berfaedah. Allah mengampuni dan merahmatinya. Tergolong mati syahid. Insyaallah masuk surga. Asal sebelumnya  telah berikhtiar dengan penuh keimanan untuk mencegah dan atau mengobatinya. Di akhir hayatnya juga berucap laa ilaaha illallah.

Sebagaimana dijelaskan dalam hadis riwayat Bukhari. “Orang syahid itu ada lima. Pertama, orang terkena wabah penyakit. Kedua, orang mati karena sakit perut. Ketiga, mati tenggelam. Keempat, mati tertimpa reruntuhan bangunan. Kelima, mati dalam perang di jalan Allah.”

Sebaliknya, jika jenazah itu buruk tidak membuat kita jijik dan kejelekannya tak menimpa kita. Perlu diketahui jenazah yang telah dilakukan penanganan dengan baik, aman untuk dikuburkan. Karena virus hanya hidup di sel hidup. Maka dari itu stop menolak jenazah pasien covid-19 dan wabah lainnya.

Akhirnya semoga Allah melapangkan dada kami, menerangi hati kami dengan iman. Memudahkan urusan kami, dalam melaksanakan perintah dan menjauhi larangan. Melepaskan kekakuan dari lidah kami. Melancarkan pembicaraan kami sehingga orang lain khususnya juri cepat mengerti apa yang kami sampaikan.

Mushlihin, PRM Takerharjo Solokuro Lamongan

Tags: Covid-19Pandemiwabah
Suara Muhammadiyah

Suara Muhammadiyah

Related Posts

Bijak Hadapi Masa Transisi Pandemi Menuju Endemi
Berita

Bijak Hadapi Masa Transisi Pandemi Menuju Endemi

9 Februari, 2023
Pandemi Datangkan Berkah, Mahasiswa UM Bandung Dirikan Usaha Kreatif
Berita

Pandemi Datangkan Berkah, Mahasiswa UM Bandung Dirikan Usaha Kreatif

14 September, 2022
Menjelang Idul Adha, Muhammadiyah Turut Ikhtiar Menangkal Wabah PMK
Berita

Menjelang Idul Adha, Muhammadiyah Turut Ikhtiar Menangkal Wabah PMK

6 Juli, 2022
Next Post
Permusyawaratan di Muhammadiyah

Mengenal Permusyawaratan di Muhammadiyah

Please login to join discussion
  • Kotak Pos
  • Privacy Policy
  • Disclaimer
  • Pedoman Media

© SM 2021

No Result
View All Result
  • Home
  • Berita
  • Khazanah
  • Hadlarah
  • Khutbah
  • Tanya Jawab Agama
  • Wawasan
  • Humaniora

© SM 2021

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In