JEMBER, Suara Muhammadiyah – Dapat rejeki tak terduga di siang bolong, seperti itulah kiranya yang terjadi pada Nofri Savira Putri. Mahasiswa Fakultas Hukum UM Jember tersebut didapuk menjadi juara 1 Lomba Pidato Pancasila BNPT 2020. Melalui FKTP Center, Komjen. Pol. Boy Rafli Amar, ketua BNPT 2020 mengumumkan pemenang lomba Pidato Pancasila dalam rangka Peringatan Proklamasi RI ke-75, Senin, (17/8/2020).
Berawal dari info di grup Line, Nofri, sapaan akrabnya iseng tergerak hatinya untuk mengikuti lomba pidato tersebut, “Mumpung masa pandemi seperti ini, kan kegiatannya banyak di rumah.” Selain itu, karena alasan tidak dipungut biaya dan persyaratan yang gampang yaitu seorang WNI dan seorang siswa, santri atau mahasiswa.
Dari info tersebutlah kemudian Nofri membuat naskah pidato bertema Pancasila. Ia mengaku menghasbiskan waktu selama 2 hari 3 malam karena harus membagi waktu dengan belajar untuk UAS. “Waktu itu bulan Juni kebetulan barengan dengan jadwal UAS Fakultas Hukum.” Sebagai referensi, Nofri melihat contoh pidato kenegaraan dan mempelajari tentang kehidupan bermasyarakat seperti apa. “Saya juga mencari referensi kata-kata di KBBI untuk penggunaan kalimat agar terlihat berbobot.”
Untuk konsep video, mahasiswi kelahiran 1999 tersebut mengaku tidak muluk-muluk. Di awal video, ia mengikuti salam seperti yang biasa Pak Jokowi lakukan kemudian menyebutkan nama-nama pimpinan BNPT. Untuk isi pidatonya sendiri, judul yang diangkat tentang Pancasila dalam bermayarakat, berbangsa, dan bernegara. Bagi Nofri, penguasaan materi dan pengkhayatan serta penggunaan intonasi adalah poin yang paling penting agar pesan yang ingin disampaikan bisa dipahami oleh pendengar.
Ketika proses recording, ia meminta bantuan kepada kakak tingkat, “Saya hanya modal naskah pidato dan video tambahan.” Selebihnya, untuk proses editing, diserahkan kepada kakak tingkat yang dimintainya tolong tersebut. Dalam proses recording, Nofri tak menemukan kendala yang berarti selain harus menghafal dengan tepat naskah yang harus diucapkannya dan mengontrol mimik wajah. Pengumpulan videonya sendiri diunggah di akun youtube masing-masing peserta dengan menyertakan tagar LombaPidatoPancasilaBNPT2020.
Perempuan yang mempunyai ketertarikan di bidang public speaking ini tak punya bayangan akan mendapat juara 1 karena seminggu setelah pengunggahan video viewersnya masih 200 dengan like hanya 60. Jauh lebih sedikit daripada peserta lainnya yang mempunyai viewers ribuan. Dari sana Nofri sudah merasa minder, “Menang gak menang apa kata nanti yang penting bisa dapat sertifikat.”
Nofri juga mengisahkan bahwa di hari H pengumuman ia sempat ketinggalan informasi salah satunya karena ia barusaja menginstall telegram. Dari awal perlombaan peserta memang diwajibkan untuk mengikuti grup telegram untuk update info. Namun, karena baterai handphone yang cepat habis, Nofri baru menginstall pada tanggal 17 Agustus. “Eman baterai karena telegram mengahabiskan daya baterai yang banyak.” ungkapnya. Kemudian, Nofri baru sempat mengecek pengumuman pukul 9 malam setelah lewat 2 jam. Ketika membuka grup sudah banyak ucapan selamat yang ditujukan untuknya. “Pikir saya waktu itu saya mendapat juara 2 atau 3.” Setelah melihatnya sendiri, ternyata Namanya keluar sebagai juara pertama. Pertama mengetahuinya, ia sontak langsung berteriak kaget karena mengingat nominal yang didapatkan sangat besar. “Juara 1 kan dapat 25 juta.” ucap Nofri sambil malu-malu.
Baginya, ini merupakan prestasi tersendiri dari passion yang ia miliki. Selain membanggakan instansi dan orang tua, ia bisa menyalurkan bakatnya di dunia public speaking. Namun, perempuan yang beralamat di Jalan Kalimantan, Sumbersari tersebut mempunyai cita-cita ingin bekerja di instansi negara. Apalagi dengan sekarang ia magang di Pengadilan Negeri Jember, semoga bisa lebih mendekatkan kepada cita-citanya. (Adis/Riz)