JAKARTA, Suara Muhammadiyah-Pendiri Kompas Gramedia, Jakob Oetama meninggal dunia pada Rabu, 9 September 2020 di Rumah Sakit Mitra Keluarga Kelapa Gading Jakarta, di usia 88 tahun. Tokoh pers senior yang dipercaya sebagai penasihat Konfederasi Wartawan ASEAN ini telah banyak berjasa bagi dunia media. Pemerintah Indonesia menganugerahinya Bintang Mahaputra Utama pada 1973.
Pimpinan Pusat Muhammadiyah menyampaikan belasungkawa yang mendalam atas meninggalnya Jacob Oetama pada 9 September 2020 di Jakarta. Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir menyebut bahwa sosok almarhum semasa hidupnya telah mengabdi penuh untuk kemajuan dunia pers Indonesia sekaligus menyuarakan pikiran-pikiran maju yang mencerdaskan bangsa.
“Saya berjumpa dan berdiskusi beberapa kali dengan Pak Jacob, dapat menimba kearifan dan kedalaman berpikir yang maqamnya melampaui insan pers, tetapi menjelma sebagai tokoh bangsa yang visioner dalam pemajuan pemikiran keindonesiaan,” tutur Haedar Nashir. Pikirannya telah menginspirasi banyak orang.
Haedar beberapa kali terlibat berinteraksi dengan almarhum, baik di forum Muhammadiyah maupun di luar. “Beliau pernah menjadi narasumber penting dalam sidang Tanwir Muhammadiyah tahun 2002 di Denpasar Bali, ketika membahas dakwah kultural dan kebudayaan Indonesia masa depan.” Komitmennya dalam pemajuan budaya ditunjukkan dengan mendirikan galeri Bentara Budaya di beberapa kota.
“Ketika sudah mulai uzur, terakhir saya sempat mengunjungi beliau, memorinya tentang sejarah perjalanan bangsa masih kuat. Pemikiran tentang nilai-nilai kemanusiaan utama sangat mengemuka. Bangsa Indonesia kehilangan pemikir dan tokoh kebudayaan Indonesia yang berwawasan melintasi. Selamat jalan Pak Jacob Oetama,” tukas Haedar Nashir. (ppm/rbs)