YOGYAKARTA, Suara Muhammadiyah – Lembaga Lingkungan Hidup dan Penanggulangan Bencana (LLHPB) Pimpinan Pusat ‘Aisyiyah akan berupaya menerapkan nilai-nilai Green, Resilience, dan Inclusive pada program-program kerja LLHPB PP ‘Aisyiyah selanjutnya. Hal ini diungkapkan oleh Hening Parlan Ketua Divisi Lingkungan Hidup LLHPB PP Aisyiyah pada rapat koordinasi daring (23/9) yang membahas rencana exit strategy pasca Program “Membangun Kelentingan Keluarga dan Komunitas dalam Menghadapi Masa Pandemi Covid-19” .
Pada program LLHPB ke depan, baik di tingkat pusat hingga daerah, diharapkan bisa meningkatkan Gerakan ‘Aisyiyah pada nilai green, resilience, dan inclusive. Green yang dimaksud yaitu bagaimana program kerja yang dilaksanakan Ibu-Ibu Aisyiyah mampu menanamkan nilai-nilai sustainability untuk keberlangsungan generasi.
Sedangkan yang dimaksud Resilience yaitu bagaimanaIbu-Ibu Aisyiyah mampu berkontribusi dalam upaya pengurangan risiko bencana, baikmelalui training, maupun pengajian. Dalam upaya Green maupun Resilience, Ibu-Ibu Aisyiyah bisa bekerjasama dengan seluruh aset Muhammadiyah dan Aisyiyah, baik itu majelis, lembaga, ortom, dan amal usaha.
Di Nasional, dalam upaya Green, LLHPB PP Aisyiyah akan menyelenggarakan Ngaji Lingkungan hingga Maret 2021 bekerjasama dengan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan. Ngaji Lingkungan ini akan dilaksanakan setiap 2 minggu sekali. Sedangkan dalam upaya Resilience, LLHPB PP Aisyiyah akan menyelenggarakan Training Fasilitator bekerjasama dengan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB). Training ini akan mengundang Ibu-Ibu Aisyiyah dari seluruh wilayah.
Adapun nilai Inclusive yang dimaksud yaitu bahwa kegiatan-kegiatan LLHPB PP Aisyiyah bukan hanya akan mengundang narasumber dari Muhammadiyah atau Aisyiyah, tapi juga akan mengundang orang-orang yang punya pengetahuan dan ketrampilan ahli dari beragam bidang ataupun organisasi yang lainnya. “Kita tidak menutup diri dan kita tidak eksklusif. Namun kita inklusif bekerjanya,” tandas Hening.
Menurutnya, hal tersebut sejalan dengan arahan Ketua Umum Pimpinan Pusat ‘Aisyiyah Siti Noordjannah Djohantini bahwa Aisyiyah sebagai organisasi perempuan muslim mampu melahirkan institusi yang diperlukan oleh masyarakat luas, tanpa pandang bulu, tanpa pilih kasih yang sifatnya inklusif, tidak pernah membedakan berdasarkan ras, agama, golongan, dan sebagainya. Kehadiran ‘Aisyiyah untuk siapa saja, dan untuk menghadirkan Islam yang rahmatan lil alamin. (Adiba)