SLEMAN, Suara Muhammadiyah – Gedung Loji Muhammadiyah PCM Minggir Sleman, malam itu penuh dengan nuansa seragam doreng dari hampir 200 orang anggota KOKAM ( Komando Kesiapsiagaan Angkatan Muda Muhammadiyah ) se Sleman dalam gelaran acara “Refleksi 55 Tahun KOKAM Sleman”
HM. Nasirun mewakili PCM Minggir menyampaikan selamat datang dan selamat berkegiatan, Loji Muhammadiyah yang merupakan bangunan kuno peninggalan jaman Belanda yang kini digunakan sebagai jantungnya pusat pergerakan Muhammadiyah Sleman Barat yang berada di Pojok, Kliran, Sendangrejo Kapanewon Minggir Sleman, Yogyakarta siap untuk menjadi ajang dan dimanfaatkan fasilitasnya untuk berbagai kegiatan KOKAM.
Salah satu kegiatan KOKAM Minggir yang mendapat banyak simpati bagi masyarakat adalah layanan ambulance yang bekerjasama dengan LAZISMU PCM Minggir yang bersentuhan langsung dengan warga, hal ini merupakan pintu masuk yang luar biasa untuk syiar amar ma’ruf nahi munkar bisa bersinergi. Menurut Nasirun saat ini sudah memiliki 2 ambulance, adapun ambulance baru yang ada berharga sekitar 300 Juta Rupiah
“Alhamdulillah, untuk pengadaannya bisa terkumpul hanya dalam waktu dua pekan dan melalui media social dari para penggiat persyarikatan dan simpatisan sebanyak 500 orang yang peduli dan dengan kegiatan layanan ambulance tersebut,” ungkapnya.
Sementara Eko Sumardiyanto selaku ketua Pimpinan Daerah Pemuda Muhammadiyah Sleman menyampaikan bahwa “ Milad yang ke 55 KOKAM telah terbukti kiprahnya di Sleman, dalam penanggulangan Covid-19 sejak awal pandemi dengan gerakan semprot disinfektan bersama MDCC dan MCCC Sleman, gerakan ketahanan pangan serta social protocol kesehatan yang terus menerus digaungkan, ini adalah bukti betapa perannya sangat besar dalam setiap gerak langkah persyarikatan”.
Milad KOKAM 55 ini mengambil tema “KOKAM Tangguh dalam Kemanusiaan dan Berkemajuan untuk Alam Semesta”. Menurut Komandan KOKAM Wilayah Yogyakarta Ridwan Dalhar ditengah kondisi seperti saat ini yang penuh sesak dengan aneka informasi yang berseliweran maka untuk menanggulanginya kita harus sering bertemu dan berkomunikasi sebagai filter dalam memilih dan menyaring berita, jangan sampai anggota KOKAM terbawa arus oleh berita yang menyesatkan.
Yogyakarta adalah tempat strategis dan menjadi panggung dari banyak pihak dengan banyak kepentingan jadi pandai-pandailah mensikapi. KOKAM harus senantiasa menjadi pengawal Muhammadiyah, Ulama, Islam dan bangsa.
Sementara Marwan Hamed Komandan KOKAM Daerah Sleman menyampaikan teruslah kita bergerak dan berbuat untuk eksistensi kita dengan kegiatan yang bisa menarik generasi muda untuk bergabung.
Iwan Setiawan, M.Si Sekretaris Nasional KOKAM menyatakan KOKAM sebagai bagian dari kader Muhammadiyah tentu memiliki tanggung jawab terhadap dakwah Muhammadiyah. Menjadi anggota Kokam berarti berdakwah dijalan Islam, dinaungi panji Muhammadiyah. Kelahirannya sebagai panggilan sejarah menghadapi peristiwa G 30 S / PKI ”.
Pada waktu itu Letnan Kolonel S. Prodjokusumo militer aktif yang menjadi ketua PWM DKI Jakarta yang kebetulan kelahiran Turi Sleman dan sebagai Kepala Piket di Markas Hankam telah mendapat breefing pula di Markas Hankam seputar masalah G 30 S/PKI pada hari Jum’at tanggal 1 Oktober 1965.
Berdasarkan informasi tersebut maka diambil keputusan atas usul Letnan Kolonel S. Prodjokusumo untuk perlunya dibentuk Komando Kewaspadaan dan Kesiapsiagaan Muhammadiyah dan kemudian forum mengangkat Letnan Kolonel S. Prodjokusumo menjadi komandannya dan Universitas Muhammadiyah Jakarta sebagai markasnya.
Inilah lahirnya KOKAM 55 tahun lalu sebagai tonggak sejarah yang harus diketahui oleh para penerusnya dan masih eksis sampai saat ini karena bisa menjawab tantangan jaman.
Di tahun 2020 ini Kokam memiliki paradigma baru berkaitan dengan arah dan gerakan Kokam. “Dalam Peraturan dan Pedoman Kokam 2020 ini Kokam adalah satuan program pembinaan dan pengembangan sumber daya kader Pemuda Muhammadiyah di bidang pelayanan bantuan kemanusiaan, kebencanaan dan ekologi. Tugas Kokam ini dinamakan trilogi pelayanan Kokam,” jelas Iwan.
Kokam memandang kedepan bahwa trilogi pelayanan Kokam adalah tugas-tugas yang sangat penting bagi Kokam, sebagai bagian dari Pemuda Muhammadiyah. Masalah kemanusiaan, kebencanaan dan ekologi atau lingkungan adalah perlu menjadi perhatian serius dimasa depan.
Acara Refleksi kali ini diakhiri dengan acara foto bersama dan Yel – yel penyemangat ghiroh perjuangan dibawah panji Muhammadiyah untuk bangsa dan Agama.(Arief H)