TEGAL, Suara Muhammadiyah – Komando Kesiapsiagaan Angkatan Muda Muhammadiyah memperingati Milad yang ke-55. Milad kali ini mengambil tema KOKAM Tangguh dalam Kemanusiaan, dan Berkemajuan untuk Semesta.
Diselenggarakan oleh PDPM dan BPO KOKAM kabupaten Tegal dengan bersinergi dengan Lazismu, MCCC, MDMC, pada Ahad, 4 Oktober 2020. Kegiatan dilaksanakan dengan mematuhi protokol kesehatan dan membatasi jumlah peserta.
Kegiatan yang dilaksanakan antara lain silaturahim dengan senior KOKAM, santunan, pembagian nasi bungkus, pembagaian dan sosialisasi Masker. Dilanjuktan refleksi milad bersama Danda KOKAM Zaenal Abidin, Ketua PDPM Abdul Ghofar Ismail SE, dan senior KOKAM Wilayah Suparno GAM.
Kegiatan dilaksanakan di sepanjang jalan A. Yani Slawi dan Trasa. Paket dibagikan kepada mereka yang membutuhkan, abang tukang becak hingga ojek online.
Hal ini perlu dilakukan sesuai tema Milad KOKAM Tangguh dalam kemanusiaan, dan berkemajuan untuk alam semesta, dan meningkatkan jiwa dan kerelawanan sosial untuk kawan kawan KOKAM.
Di sekitar kita masih banyak masyarakat yang membutuhkan uluran tangan kita dan masih kurangnya kesadaran menggunakan masker pada masyarakat.
Dampak dari kegiatan ini mereka tampak bahagia dan merasa di perhatikan, dan menjadi motivasi untuk kawan-kawan Kokam. Masyarakat sekitar mengapresiasi atas kegiatan kemanusiaan oleh KOKAM.
Meskipun hanya nasi dan masker, masyarakat penerima sangat berterima kasih dan menerima dengan senang hati.
Ketua MCCC Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kabupaten Tegal A. Basuni SPdI, mengatakan MCCC PDM Kab Tegal telah melaksanakan beberapa kegiatan penggulangan Covid 19. Bersama Lazismu, MDMC, Aisyiyah, Pemuda Muhammadiyah dan Kokam.
“Diharapkan kegiatan ini menjadi keberlanjutan serta menunjukkan peran aktif dari KOKAM, sebagaimana refleksi milad Kokam,” ungkapnya.
Ketua PDPM Kabupaten Tegal Abdul Ghofar Ismail turut menyemangati para kadernya. “Melalui milad KOKAM 55 kali ini, hendaknya kita memiliki jiwa sosial, tidak baperan tapi bagaimana berperan, tidak memukul tapi bagaimana merangkul, tidak menyaingi tapi bagaimana menyayangi,” ungkapnya. (Hendra Apriyadi)